Kita bebas membayangkan apa saja dalam hidup kita. Kita dalam kondisi tentang dan santai.
Jika kita sudah kondisi tenang dan santai, kembali kita membayangkan sakit virus Corona yang kita derita. Seolah-olah kita sedang bertatap muka dengan virus Corona tersebut, kita bebas membayangkan seperti apa modelnya, apakah seperti bulat besar atau lonjong, terserah kita, atau barangkali sangking kesalnya virus Corona itu seperti hewan paling jelek di dunia. Terserah kita.
Dalam kondisi mata tertutup rapat, kita seolah-olah melihat virus Corona tersebut mendekati kita dan mulai mencabik-cabik tenggorokan kita, disaat itu mulai beraksi membalas, memukul sekuat tenaga virus Corona itu. Sambil berkata " laknat kau virus Corona, matilah kau, habislah kau kusikat. Mampus lahkau virus Corona.
Beberapa saat kemudian virus Corona tersebut terpental. Tetapi mencoba mendekati kita dan mulai masuk ke paru-paru. Pada saat itu kita menarik sekuat tenaga, menghempaskan kelantai, menginjak-injak sampai mati. Terus menginjak-injak sekuat tenaga, hingga kata-kata terucap keluar dari mulut. Mampus kau, matilah kau Corona. Ayo sini, kuhabisi kau. Enyah dari muka bumi ini. Tidak ada tempat untuk mu, terus menginjak-injak sampai mati.
Hal ini kita lakukan sampai kita merasakan puas, virus Corona yang kita anggap menakutkan tapi tak ada apa-apanya. Tak berdaya.
Kemudian perlahan-lahan kedua mata kita buka, dan perlahan-lahan kita menghirup udara sedalam-dalamnya, meskipun kita dalam kondisi batuk dan lemah.
Ini adalah cara kita bermeditasi dan berperang melawan virus Corona. Kalau menunggu Pemerintah mungkin jauh dan lama. Namun ini sangat mudah untuk dilakukan.
Silahkan mencoba, semoga bermanfaat.
Salam Berani Melawan Virus Corona.
Salak, 24 Maret 2020.
Marudut Parsaoran Anakampun ST MM.