Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tangkal Virus Corona, Hilangkan Rasa Takut dan Cemas Secara Berlebihan

3 Maret 2020   23:21 Diperbarui: 3 Maret 2020   23:27 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: cnbcindonesia.com

Setelah sonternya berita  virus Corona telah menyebar di Indonesia, diindikasikan dua orang terinfeksi virus Corona, beberapa orang telah terjangkit oleh virus tersebut.  Informasi yang sudah beredar ada satu orang korban tewas akibat virus tersebut.

Namun disayangkan, rakyat Indonesia terlalu menunjukkan sikap yang terlalu berlebihan, terhadap virus tersebut. Beberapa saat mendengar berita bahwa Indonesia secara resmi telah terdampak virus Corona, masyarakat Indonesia berbondong-bondong, membelanjakan kebutuhan pokok sehari-hari.

Menguras ludes di gerai penjual sualayan dengan alasan menjaga stok jika kebutuhan sembako sulit ditemukan. Demikian halnya dengan masker yang digunakan sebagai pelindung pernapasan. Benar-benar langka dan sulit didapatkan. Dari beberapa laporan masyarakat bahwa masker sangat sulit didapatkan, jikalau pun ada harganya tidak semurah biasanya.

Dan ditemukan di beberapa tempat, harga masker bisa melampaui harga kisaran ratusan ribu rupiah, jika dibandingkan dengan harga normal mungkin harganya berkisar puluhan ribu rupiah. Bisa jadi hal itu terjadi karena kebutuhan akan masker begitu tinggi, sehingga masyarakat berbondong-bondong membeli masker, atau barangkali bisa saja suplaier menimbun barang tersebut dengan tujuan nantinya dapat diecer dengan harga tertinggi.

Rasa panik itu benar-benar terjadi di lapisan masyarakat. Sikap respon secara berlebihan itu sangat kelihatan. 

Kita terlalu membeo terhadap negeri seberang. Negeri kita bukan negeri Wuhan yang benar-benar diisolasi. Masyarakat lebih cepat berimajinasi bagaimana kota Wuhan China bertindak dalam menghadapi virus Corona. Serta merta kita mengikuti jejak mereka. Tentulah tidak, Negara kita masih normal dan kondisi aman terkendali.

Negara kita Indonesia bukan sumber dari virus tersebut, negara kita bukan induk dari sumber virus, negeri kita hanya hasil bibit-bibit kecil dari induk. Namanya bibit-bibit kecil, penyebaran virus cukup mudah untuk di musnahkan.

Janganlah terlalu menunjukkan rasa takut berlebihan terhadap virus tersebut. Rasa takut dan cemas dalam pikiran sebenarnya menjadi pemicu utama virus-virus itu cepat berkembang. 

Sama dengan situasi ketika kita sedang sakit atau barangkali flu biasa, namun dalam pikiran, kita sudah takut duluan hingga menunjukkan reaksi secara berlebihan. Rasa cemas dan ketakutan dalam pikiran kita sebenarnya pemicu berkembang dengan cepat penyakit. Sehingga penyakit itu menjadi lebih sporadis didalam tubuh kita.

Cukup bersikap tenang dan santai menghadapi virus tersebut, patuhi aturan dan sikap yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Jaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan rutin setelah melaksanakan rutinitas, olahraga secara teratur.  Cukup dengan menjaga stamina tubuh adalah bagian kecil namun memberikan dampak luar biasa.

Hilangkan dogma  jika virus tersebut benar-benar amat dan teramat berbahaya.

Wajar saja kita waspada, namun sikap waspada tidak diasumsikan bahwa kita harus bersikap berlebih.

Dengan melakukan aktivitas dan kesibukan sebagai mana biasanya, tidak menunjukkan reaksi dan sikap terlalu berlebihan adalah sikap ampuh penanganan dan pencegahan Virus Corona di Negeri ini.

Kita percayakan kepada pemerintah dalam penanganan virus tersebut. 

Salak, 03/03/2020.

Marudut parsaoran anakampun ST MM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun