Mohon tunggu...
Marudut Parsaoran Anakampun
Marudut Parsaoran Anakampun Mohon Tunggu... Penulis - Hidup harus berekspresi, menulis dan berpikir.

Perjalanan hidup sesorang dimulai dari titik nol dan terbentuk sendiri oleh alam dan lingkungan. Perjalan hidup akan membentuk jati diri dan karakter . tanpa disadari kita akan dipaksa untuk membuat suatu pilihan, pilihan itu yang akan menentukan siapa kita. jiwa dan raga akan berjalan beriringan namum tidak akan bersatu. tetapi dalam satu titik ada masa untuk bertolak belakang.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

"Pemilu menjadi Pilu, Pemilu menjadi Pelita"

24 Januari 2019   15:07 Diperbarui: 1 Februari 2019   15:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Tanggal 17 April 2019 adalah sebagai puncak Pesta Demokrasi 5 tahunan, akan memilih para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD serta akan memilih presiden dan wakil presiden. Pemerintah akan selalu sibuk dalam penyusunan skema apa yang akan dibuat, pemerintah adalah Guiding dalam menjalankan pesta demokrasi itu. Sensifitas dan kelihaian pemerintah adalah sebagai jaminan menghantarkan pesta demokrasi ini berjaan dengan mulus. Menyatukan  pemilihan para anggota dewan legislatif DPR RI, DPD RI dan DPRD serta akan memilih presiden dan wakil presiden dalam waktu dan detik yang bersamaan. Apakah ini yang dinamakan efesiensi waktu dan anggaran oleh pemerintah. Atau mungkin ini menjadi sebuah strategi pamungkas manajemen pikiran dan gerak pada elemen Masyarakat.

Ini pekerjaan yang tidak mudah. Pekerjaan dengan menggerakan akal logika dan kemampuan insting dari para  pemegang andil dalam proses ini. Dibutuhkan kehati-hatian dalam bertindak dan bercakap. Pemerintah itu sebagai domain, pemerintah akan meggerakan roda-roda proses demokrasi pada arah, jalur yang sudah ditetapkan. Undang undang sebagai payung hukum menjadi fondasi utama, prosedural dan tahapan sebagai mekanisme penggerak konstalasi Pesta Demokrasi, tinggal bagaimana pemerintah mengkemas hingga Elemen masyarakat dapat merasakan proses itu.

Namun, pada perjalananya kita bisa melihat bagaimana proses pesta demokrasi itu disaji. Elemen masyarakat sebagai penilai dan menilai, Elemen Masyarakat sebagai penilai akan menjadi korban sasaran proses itu.Bisa saja proses itu membuahkan huruhara perpecahan hebat hingga merusak cita cita bangsa atau bahkan menjadi kemakmuran yang belum pernah tercicipi, menghantarkan bangsa ini menuju kelas diatas rata-rata.

 Ada banyak masukan dan kritikan yang telah terlontarkan kepada Pemerintah sebagai penyelenggara dan fasilitator pesta Demokrasi. Kritikan atas proses demokrasi yang telah berjalan saat ini, atas penilaian dan argument dari Elemen masyarakat. Ataupun sebaliknya ada banYak dukungan Moril dan spritual berjalannya proses demokrasi itu, dukungan dan dorongan logic pada pemerintah.Masukan terstruktur dan imajinatif menghantarkan proses Demokrasi kearah yang lebih baik.  Pesta demokrasi sebagai media atas Kritikan, Dukungan dan  Masukan oleh  Elemen masyarakat, pesta demokrasi juga dijadikan sebagi fundamental dasar roda roda Pemilu yang akan disajikan oleh pemerintah.

Pada akhirnya kita akan diperhadapkan pada hasil proses pesta demokrasi tersebut, titik akhir timbulnya sosok baru bahkan sosok lama yang akan muncul lagi. Pemilu itu bisa saja Membuahkan Pilu ditengah tengah kita, atau bahkan Menjadi Pelita Hidup wangi semerbak menyongsong kedikdayaan dan keperkasaan. Tergantung atas rasa dan penafsiran.

Selamat menyambut dan menjalankan Pesta Demokrasi Tahun 2019.

penulis; Marudut Parsaoran Anakampun

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun