Mohon tunggu...
Martinus Jaha bara
Martinus Jaha bara Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Menyediakan informasi wisata Sumba dan kejadian fakta, politik, hukum, puisi dan artikel lainnya, Follow akun media sosial lainnya FB:Martinus Jaha Bara IG:martinjb98 YouTube:Martin J bara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersyukurlah Pasti Membuat Hidup Kita Senantiasa Berkecukupan

11 Februari 2023   10:08 Diperbarui: 11 Februari 2023   10:10 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di salah satu kota besar di Jawa Tengah, ada seorang wanita paruh baya yang hidup berkecukupan. Ia dikenal sebagai seorang Katolik. Tak hanya rajin beribadah, wanita tersebut juga memiliki yayasan untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Semua anak yang dirawat di yayasannya mendapatkan penghidupan dan pengobatan yang layak.

Setiap pagi sebelum matahari terbit, wanita tersebut pasti mengunjungi gereja terdekat untuk melakukan doa pagi. Pada suatu pagi, seperti wanita biasa datang ke gereja untuk berdoa. Hari itu ia sedang mengalami masalah berat. Ia dipenuhi kesesakan. Sehingga ia meminta banyak hal kepada Tuhan saat ia berdoa. 

Ketika selesai berdoa, wanita ekor mata itu menangkap kehadiran orang lain di gereja. Seorang pria yang jauh lebih tua darinya sorga duduk di lajur seberang pada deretan yang sama. Postur tubuhnya sedikit bungkuk dan langkahnya agak pelan. Bapak tua dengan alas kaki lusuh itu mengeluarkan buku doa dan seuntai rosario dari kantong plastik yang dibawanya. Selama beberapa puluh menit, bapak tua itu berdoa dengan khidmat dalam suasana pagi yang hening.

Sang wanita paruh baya merasa penasaran dengan bapak tua yang dilihatnya. Rasa penasaran tersebut membuatnya menunggu hingga si bapak selesai berdoa. Sewaktu bapak tua selesai berdoa, wanita itu segera menghampirinya dengan tangan kanan yang sudah menggenggam beberapa lembar uang.

Wanita paruh baya itu berkata dengan lembut sambil berusaha memasukkan lembaran uang uang itu ke saku kemeja bapak tua, "Pak, ini ada sedikit berkat untuk Bapak. Tolong diterima, ya."

Reaksi Bapak tua ternyata sungguh di luar dugaan. Ia menutup saku kemejanya dengan telapak tangan lalu menjawab, "Jangan, Bu. Lebih baik Ibu memberikannya untuk anak-anak di yayasan."

Rasa keheranan membuat wanita itu mengajak si bapak tua untuk berbisik sebentar.

"Tadi saya lihat Bapak berdoa khidmat sekali di sini. Apakah ada yang bisa saya bantu untuk Bapak?"

"Tidak, Bu. Setiap pagi saya memang selalu berdoa di sini. Saya hanya ingin mengucap syukur. Karena Tuhan selalu melindungi dan mencukupkan hidup saya sampai hari ini." Instagram Anne Avantie

Rasa Syukur Membuat Kita Menyadari Hal-Hal yang Kita Miliki

Sebagai manusia, kita sering lupa bersyukur kepada-Nya atas segala berkat yang kita terima. Padahal masih banyak orang yang hidupnya lebih banyak kekurangan daripada kita. Berkat dari Tuhan bukan hanya uang, melainkan juga kesehatan, keluarga yang bahagia, sahabat yang setia kawan, dan hal-hal lain yang sering tidak kita sadari.

Setiap kali berdoa, kita pasti minta ini kepada Tuhan. Minta diberi kesehatan, pekerjaan yang lancar, lulus ujian, rezeki berlimpah, dan beragam permintaan lainnya. Kita meminta setiap hari. Bahkan saat kita menghadapi masalah besar, kita rutin mendaraskan doa novena demi meminta rahmat khusus. Doa-doa novena memang sangat baik dan bermanfaat bagi kita yang mengimaninya. Namun apakah doa-doa yang berisi permintaan ini sudah kita imbangi dengan doa syukur?

Kita kerap lalai mensyukuri anugerah yang Tuhan berikan kepada kita. Saat Tuhan mengambil anugerah tersebut sebagai bentuk ujian hidup, kita malah kecewa dan merasa bahwa Tuhan tidak adil. Padahal selama ini Tuhan sudah memberikan banyak anugerah. Hanya saja kita yang terlalu bebal untuk bersyukur. Bila Tuhan punya database untuk menyimpan semua doa syukur dan doa berisi permintaan yang disampaikan untuknya, pasti database yang isinya doa permintaan jauh lebih banyak dibandingkan database doa syukur. 

Mudah-mudahan sekarang kita menjadi manusia yang lebih pandai bersyukur. Tak hanya bersyukur kepada Tuhan, melainkan juga mewujudkan rasa syukur dengan tindakan nyata. Siapkan telinga dan pundak untuk orang-orang terdekat kita. Jadilah pendengar yang baik dan tak pernah berhenti belajar. Tuhan pasti senang kalau kita menjadi orang yang bermanfaat bagi mereka yang kita sayangi.

Tuhan memberkati kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun