Babak semi final lain yang mempertemukan dua tim besar Jerman vs Prancis dilangsungkan dari Stadion Velodrome Jumat, 07/07/2016 waktu setempat. Prancis yang notabene sebagai tuan rumah berambisi memupus rekor buruk tak pernah menang pada turnamen resmi kala bersua dengan Jerman. Sebaliknya Jerman yang menyingkirkan tim besar macam Italia datang dengan kepercayaan diri tinggi.
Jalannya pertandingan
Sepuluh menit pertama Prancis langsung menggebrak pertahanan Jerman. Peluang pun tercipta pada menit ke-7. Bermain umpan satu dua dengan Mattuidi, Griezmann berhasil mengecoh bek Howedes dan melakukan tendangan ke gawang. Sayang sepakanya masih terlalu pelan sehingga mudah dihalau Never.
Pada menit ke-12 Jerman membuka peluang melalui tendangan Muller memanfaatkan umpan silang Emre Can namun masih melebar. Dua menit berselang giliran Emre Can yg melakukan percobaan. Menerima umpan Jonas Hector dari sisi kiri, dia menyambar bola ke arah pojok bawah gawang Prancis, namun masih mampu ditepis Loris.
Meski lebih banyak bertahan, Prancis mampu menciptakan beberapa peluang seperti pada menit ke-24, tendangan bebas Payet dari jarak 30 meter hampir berbuah gol anda Never tidak sigap. Menit ke 27 Schwensteiger melepas tembakan jauh dari luar kotak pinalti, tapi tendangannya ditepis Loris. Bergantian, tendangan bebas Pogba dari jarak 28 meter masih dapat diamankan Never. Lalu giliran Griezmann beraksi pada menit ke-41, berakselerasi di sisi  kiri kotak pinalti lawan dan melepaskan tembakan namun masih melebar.Â
Nahas bagi Jerman, Prancis yang bermain defensif justru mendapat hadiah pinalti pada menit ke-45 setelah bola menyentuh tangan Schweinsteiger saat berusaha menghalau bola tendangan pojok. Griezmann yang maju sebagai algojo sukses menjalankan tugasnya. Skor 1-0 untuk keunggulan Prancis menutup babak pertama.
Satu menit babak kedua berjalan, Prancis langsung memberi ancaman melalui kaki kiri Griezzman. Sepakannya berhasil diblok oleh Boateng sehingga bola meluncur tipis di atas mistar gawang. Pertanda kekalahan menghampiri Jerman pada menit ke-58 setelah bek tengah andalan mereka mengalami cidera yang kemudian digantikan oleh Mustafi.
Lagi-lagi Griezmann menjadi momok bagi pertahanan Jerman. Saat Jerman memainkan bola terlalu santai di area pertahanan sendiri, Pogba berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan. Dia kemudian memberi umpan lambung ke tengah kotak pinalti. Never berusaha menghalau bola namun justru bola mengarah ke Griezmann yang berdiri bebas. Dengan sedikit sontekan bola bersarang ke gawang Never. Skor 2-0 Prancis menjauh.
Tertinggal defisit dua gol, pelatih Joachim Loew memasukkan Goetze menggantikan Emre Can dan Leroy Sane menggantikan Schweinsteiger. Perubahan taktik ini sedikit meningkatkan intensitas serangan Jerman. Beberapa peluang kerap berhasil mereka ciptakan. Seperti pada menit ke-72, mereka nyaris saja mencetak gol melalui tendangan Kimmich yang hanya membentur tiang gawang Prancis. Menit ke-76 giliran Drexler yang mencoba peruntungan lewat eksekusi tendangan bebas namun masih melebar di sisi gawang. Menit ke -81 sundulan Howedes yg menerima umpan Kroos masih tipis di atas mistar gawang.Â
Menjelang sepuluh menit akhir pertandingan, Jerman masih berusaha menciptakan beberapa peluang untuk mengejar ketertinggalan. Namun kesigapan Loris di bawah mistar gawang Prancis berhasil mematahkan peluang tersebut. Tak sedikit penyelamatan krusial yang dilakukan oleh kiper milik Tottenham Hotspur itu. Akhirnya skor 2-0 mengunci kemenangan Prancis setelah wasit meniup peluit panjang.
Sepanjang laga Jerman berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan persentase penguasaan bola hingga 65%, melepaskan 13 percobaan di mana 6 mengarah ke gawang. Adapun Prancis melakukan 12 percobaan dan 7 mengarah ke gawang.
Laga di partai puncak
Keberhasilan Prancis melaju final semakin mendekatkan mereka ke tangga juara. Mereka mengulangi pencapaian Portugal 12 tahun silam ketika berhasil menjadi finalis di rumah sendiri. Namun saat itu Portugal gagal menjadi juara setelah kalah tipis 1-0 dari Yunani. Padahal saat itu Yunani datang ke turnamen bukanlah sebagai tim yang diperhitungkan.Â
Setali tiga uang, Portugal juga memiliki kemiripan dengan perjalanan Yunani tersebut. Sebelumnya Portugal bukanlah tim yang masuk kategori favorit melihat dari penampilan mereka di awal turnamen dan banyaknya tim lain yang tampil lebih baik. Namun perlahan tapi pasti mereka menepis keraguan dan berhasil melangkah jauh hingga ke partai puncak.Â
Lalu akankah Portugal akan mengikuti nasib baik yang dialami Yunani tersebut? Sanggupkah mereka menaklukkan Prancis di rumahnya sendiri dan merengkuh tropi Euro pertama mereka? Ataukah justru Prancis yang akan menjadi tuan di rumah sendiri? Menarik untuk ditunggu. Saksikan laga final antara Prancis vs Portugal pada Minggu, 10/07/2016 pukul 01.45 WIB.
Salam olah raga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H