Di era digital saat ini, setiap orang berlomba dan bersaing untuk menguasai pasar yang tanpa batas dan penuh dengan variasi tantangan. Seseorang yang tangguh lah yang akan ikut menikmati kemenangan.
Dunia seolah telah bergeser ke area virtual. Sehingga, berkampanye produk pun tak lagi kita harus bermandi keringan dengan mengetuk rumah per rumah.
Cukup dengan mengetuk akun media sosial atau hadir dan menang menghadapi gelombang iklan di platform pencarian.
Yang menjadi tantangan paling asik buat kita adalah, bagaimana membuat orang tertarik bergabung dengan media online kita dan menjadikan mereka pembeli dan pengguna produk kita.
Persaingan ini tak jarang dipengaruhi oleh pandangan pertama. Visual yang proporaional dan menarik untuk dilihat akan memberikan kesan kepada siapapun untuk memiliki.
Demikian hal nya perlakuan terhadap produk yang kita tawarkan.
Untuk itu, kita membutuhkan apa yang ada di genggaman kita agar lebib optimal penggunaannya.
Bukan semata soal megapiksel kameranya, tapi harus didukunv pula dengan penggunaan aplikasi yang benar serta alat pendukung (properti) yang membuat prosuk kita lebih menonjol dalam hasil olahan digitalnya.
Untuk itu lah kita butuh belajar menggunakan smartphone guna menghasilkan gambar terbaik.
Salah satunya adalah dengan membuat sebuah mini studio. Hanya bermodalkan kotak bekas mie instan, kertas minyak 1 kajang dan lampu belajar atau sejenianya untuk penerangan, kita sudah bisa menghasilkan gambar layaknya menggunakann kamera profesional.
Alanhkah baiknya, ketika pengambilan gambar berlangsung, sumber cahaya dari objek lain ditiadakan. Sehingga kita benar-benar bisa mengatur pencahayaan sesuai kebutuhan kita.
Sedangkan kalau kita ingin menggunakan cahaya alamiah berupa cahaya yang bersumber dari matahari. Maka waktu pengambilan gambarnya harus disesuaikan agar posisi bayangan bisa terlihat lebih indah.
Waktu yang paling tepat kalau kita menggunakan kamera non profesional adalah pukul 09.00 pagi atau pukul 16.00 sore.
Kemudian pengaturan sudut pengambilan gambar juga akan menentukan fokua orang yang melihatnya pertama kali. Sehingga akan kita ketahui apa kah pesan yang ingin kita sampaikan telah diterima dengan baik oleh calon pelanggan kita.
Kira-kira demikianlah pemaparan kakanda Wafa sore tadi di kede wak jenggot, Medan.
Beliau mengutarakan hal-hal penting ini pada acara kelas berbagi yang diselenggarakan oleh Kampung Digital.
Wassalam.
Martony Calvein Kakomole Kuada
Founder: Perawat Peduli Indonesia "Aku Bangga Jadi Perawat"
Owner: Copita CoffeeShop "The Legendaru Coffee Taste"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H