Mohon tunggu...
Martony Calvein Kakomole Kuada
Martony Calvein Kakomole Kuada Mohon Tunggu... Perawat - Motivissioner

Martony Calvein Kakomole Kuada Founder: Perawat Peduli Indonesia "Aku Bangga Jadi Perawat" Owner Copita Coffeeshop Owner: Copita CoffeeShop "The Legendary Coffee Taste"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karakteristik Perawat Indonesia

11 Mei 2016   14:51 Diperbarui: 11 Mei 2016   15:06 1973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam rangka memperingati hari Perawat Internasional, PEDULI (Perawat Peduli Indonesia) akan memberikan sebuah hadiah untuk profesi ini, yang diharapkan Quote ini nantinya akan menjadi Karakteristik perawat profesional dimanapun berada. Berikut PEDULI akan menerjemakan Perawat sebagai PERAWAT (Peduli, Etis, Religius, Aktif, Wawasan Luas, Ahli, Terampil) :

Peduli

Ciri khan perawat dalam English disebut dengan “care”. Karakter inilah yang nantinya menjadi pembeda utama antara Perawat dan Dokter yang lebih cenderung kepada “cure”. Care sendiri memiliki arti dalam bahasa Indonesia adalah Peduli. Itulah kenapa Peduli diletakkan sebagai karakter utama profesi ini.

Pasti kebanyakan kita sudah biasa mendengar istilah ini. Sebuah istilah sederhana dan mudah untuk difahami. Namun ternyata hal ini termasuk sifat manusia yang sangat sulit ditemukan. Hanya orang orang pilihanlah yang mampu menunjukkannya dengan penuh keihklasan tanpa pamrih. Membantu sesama dengan setulus hati serta menjadikan diri sebagai makhluk yang paling bermanfaat bagi sesamanya.

Etis

Sebagai sebuah profesi yang menjadi salah satu ciri utamanya adalah memiliki landasan hukum dan kode etik profesi. Dalam setiap mengimplementasikan Asuhan Keperawatan yang didokumentasikan seorang Perawat haruslah mampu mempertanggungjawabkannya secara hukum. Dasar-dasar etik dibutuhkan sebagai tameng pelindung Perawat dari kesalahan yang bisa membahayakan klien dan dirinya sendiri. Klien sebagai manusia seharusnya diperlakukan sebagai manusia dan dimanusiakan. Sehingga Perawat tak boleh berbuat semena mena tanpa landasan keilmuan dan batasan hukum yang jelas. Hukum berfungsi sebagai perlindungan baik untuk klien maupun untuk Perawat itu sendiri.

Religius

Karakter ini adalah karakter turunan dari pendahulu Perawat yang mereka hadir dari masjid dan gereja untuk membantu sesama. Rufaidah dan Florence Nightangel merupakan dua wanita luar biasa yang hadir dengan penuh keimanan dan cinta kasihnya disaat banyak tentara membutuhkan tangan dingin penuh kepedulian membantunya. Sifat religius ini akan menjadi dasar seorang perawat memposisikan manusia sebagai makhluk Tuhan serta menyadari bahwa ada banyak kewajiban manusia kepada Tuhan yang tak boleh diabaikan. 

Selain menjadikan setiap tindakan yang kita lakukan berniali ibadah dan diniatkan untuk mendapatkan keberkahan Tuhan, Perawat juga harus tetap menyadarkan, mengingatkan serta membimbing kliennya tetap berada dijalan Tuhan apapun kondisi penyakit yang menyertainya. Sehingga ketika klien sembuh akan diiringi oleh kesyukuran, dan kalaupun Tuhan memanggilnya sang klien telah siap dan keluarga ikhlas mengembalikannya kepada pemilik manusia yang sebenarnya.

Aktif

Aktif bukan hanya bermakna bergerak kesana sini, tapi juga berarti bergaul secara luas diluar lingkup keprofesiannya. Perawat sudah selayaknya mengembangkan sayap untuk tak lagi hanya fokus kuliah pulang ataupun kerja pulang. Perawat harus bisa menyisihkan waktunya untuk bergaul dengan lingkungan agar Perawat dapat dikenal bila perlu menjadi tokoh bagi di masyarakat. Kalau dalam lingkup yang lebih besar kita bisa mengartikannya aktif dalam organisasi. 

Kegiatan seperti ini akan sangat besar manfaat dampaknya bagi profesi maupun individu Perawat tersebut. Sebut saja Perawat nanti bisa menjadi tokoh publik sehingga diamahkan menduduki jabatan Politik. Jabatan seperti ibi bisa dimanfaatkan sebagai momentum  meningkatkan marwah Perawat dalam artian yang lebih luas. Perawat bisa berjaung dari dalam, tak hanya berkoar koar diluar lingkup kekuasaan. Belum lagi dari pengalaman di luar profesi ini yang pasti sangat baik kalau diadopsi kedalam profesi sehingga cara mengembangkan profesi ini kedepannya akan lebih variatif. Kalau sudah demikian, langkah perjuangan menuju apa yang diimpikan setiap anggota organisasi profesi akan terasa lebih mudah dan dapat segera diwujudkan.

Wawasan luas

Merawat adalah perpaduan antara berfikir dan aktivitas fisik. Sehingga membutuhkan energi yang oprima agar Perawat mampu melaksanakan praktiknya secara optimal. Namun, aktif disini bukan hanya kita terjemahkan sebagai aktivitas fisik dalam tataran pelayanan. Namun juga aktivitas berfikir guna menambah wawasan, ilmu, pengetahuan dan keterampilan. Sehingga seorang Perawat dalam melakukan praktik kliniknya memiliki landasan keilmuan yang benar walaupun harus memodivikasi tindakan untuk mencapai tujuan Asuhannya. Memiliki wawasan luas akan meningkatkan kepercayaan diri seorang Perawat ketika berhadapan dengan kliennya dalam kondisi apapun. Setiap pertanyaan dan permasalahan yang muncul akan mampu dijawab secara baik sesui wewenang dan kompetensi yang dimilikinya.

Ahli

Kita akan kaitkan hal ini dengan keilmuan berkelanjutan, baik pendidikan formal maupun informal. Seorang akan dikatakan ahli jika dia benar benar menguasai sebuah bidang ilmu dengan landasan keilmuan yang benar pula. Setiap apa yang dilakukannya akan berlandaskan teori yang telah teruji validitasnya serta berdasarkan penelitian yang telah dilakukan berulang dan keberhasilan maupun kegagalannya dapat terukur secara baik. Sehingga apapun yang dilakukan seorang Perawat akan memiliki kekuatan ilmu dan hukum yang kuat serta bisa dipertanggungjawabkan kepada siapapun. Semoga kedepannya akan semakin banyak Perawat ahli yang membanggakan kita ketika membaca sederet gelar yang melekat kepadanya sebagai bukti telah melalui pendidikan dan menguasai Ilmu keperawatan secara baik.

Terampil

Ternyata terampil adalah hal yang terakahir harus kita kuasai. Karena keterampilan tanpa kepedulian dan tanpa dasar keilmuan dan pertanggungjawaban etik yang kuat serta tetap mempertahankan nilai nilai Ketuhanan hanyalah sebuah kesia-siaan. Terampil akan bermakna jika dilakukan dengan sebelumnya telah memiliki ilmu tentang sebuah tekhnik tindakan, dilakukan atas dasar kepedulian serta tidak meninggalkan Tuhan didalamnya. Seorang yang terampil hanya dihasilkan dari rajin mencoba dan mengulang. Sehingga, keterampilan tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah serta memiliki nilai rasionalitas yang bisa dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan.

Wassalam

Martony Calvein Kakomole Kuada

Perawat Peduli Indonesia

#AkubanggaJadiPerawat

#PanggilAkuNERS

#PerawatPeduliIndonesia

#TolakGajiMurah

#SaveKonsilPerawat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun