Pembelajaran bukanlah masalah keseragaman, baik dalam dinamika dan hasilnya. Pembelajaran sejatinya bicara tentang mengoptimalkan keragaman menjadi potensi diri yang bertumbuh dan berkembang dalam penghargaan atas eksistensi dan pencapaiannya masing-masing." (Audacia) "
Dharma sangat menyukai pelajaran Ekonomi karena dia bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses yang memadukan dengan perkembangan teknologi masa kini. Tampak sekali begitu antusiasnya Dharma ketika mengikuti pembelajaran Ekonomi di kelas maupun di luar kelas ataupun observasi lapangan. Baginya, belajar Ekonomi menjadi persiapan untuk menggapai cita-citanya menjadi pengusaha sukses.
Beruntung bagi Dharma, pembelajaran Ekonomi yang dia ikuti selama ini didesain dengan baik dan menarik oleh gurunya. Dalam momen tertentu, setiap siswa diberi kesempatan untuk memperdalam materi sesuai dengan kesukaannya.Â
Bagi Dharma, kesempatan itu dia gunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang analisis komparasi kebutuhan pasar online dan offline. Dia bisa membaca berbagai literatur, bahkan berdiskusi dengan Bapak Guru dan teman-teman yang lain. Pembelajaran Ekonomi terlihat dinamis dan memberikan peluang bagi anak-anak berkembang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.
Bahkan pada kesempatan lain, tugas-tugas yang diberikan oleh Sang Guru pun beraneka ragam sehingga para siswa bisa memilih model tugas yang dimintainya dan sesuai dengan kemampuannya. Dharma tampak asik dengan tugas analisis dengan menggunakan model grafik dan tabel dengan berbagai deskripsi.Â
Bahkan teman yang lain di kelasnya pun ada yang memilih dengan model tugas menulis uraian panjang yang menyabarkan ide dan opininya. Beberapa teman Dharma yang suka dengan aplikasi komputer, lebih memilih mengerjakan tugas Ekonomi dengan paparan grafis digital yang begitu menarik.
Merdeka dalam Keragaman
Merdeka belajar sejatinya memberikan peluang dan kesempatan bagi anak didik untuk mengenali bakat dan potensinya. Dharma memiliki kesempatan yang baik untuk mengenali bakatnya, belajar Ekonomi untuk cita-citanya menjadi pengusaha sukses. Lewat ketertarikan itu, ada semangat yang luar biasa dalam diri Dharma untuk belajar dan terus belajar demi menggapai cita-citanya.Â
Motivasi internal yang ada dalam diri Dharma mendorong dia pada pembelajaran hidup yang menarik dan bermakna. Dharma belajar bukan semata-mata untuk mendapatkan nilai atau skor, tetapi ada sesuatu yang lebih besar yang sedang dia perjuangkan, yakni cita-cita dan hidupnya.
Dharma sungguh-sungguh merdeka dalam belajar Ekonomi dengan mendapatkan kesempatan untuk mempelajari apa yang menjadi minatnya. Inilah esensi pendidikan sesungguhnya bahwa setiap anak mendapatkan kesempatan untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.Â
Pendidikan humanis menekankan penghargaan yang tinggi pada keragaman, bukan keseragaman dalam berbagai hal. Sekolah tidak jarang memenjarakan anak-anak pada usaha penyeragaman sehingga anak-anak belajar hal yang sama, mengerjakan tugas dengan cara yang sama, dan dituntut berhasil dengan kadar yang sama pula. Â Sungguh, di sana tidak ada ruang dan waktu untuk aktualisasi diri.