Suka dan tidak suka juga erat kaitannya dengan munculnya kesadaran dalam diri. Ketika ada kesadaran yang positif dan terkadang mengagumkan, mampu menggerakkan pribadi pada rasa suka bahkan menggelutinya secara mendalam. Alan mulai menemukan kesadaran baru tatkala belajar Matematika bersama Pak Billi. Ada ketertarikan yang membuatnya minat dan antusias belajar.
Merdeka belajar sesungguhnya berfokus pada kemerdekaan setiap pribadi untuk mendapatkan atau menemukan kesadaran diri yang menggerakkan budi dan hati untuk belajar yang berorientasi pada kehidupan. Menjadi tantangan bagi dunia pendidikan dalam mewujudkan merdeka belajar, bukan semata-mata berfokus pada merdeka dalam pengembangan materi namun penting juga mempertimbangkan daya usaha membuka kesadaran edukatif.
Ketika Alan belajar Matematika hanya terus-menerus berkutat pada teori dan soal, rumus dan konsep, ada kejenuhan pikiran dan hati dalam proses belajar.Â
Beda halnya, ketika Alan mendapatkan pola pembelajaran yang menyenangkan dan unik lewat game (permainan) Matematika, rupanya Matematika itu asyik dan menyenangkan.Â
Lebih lanjut, Alan menemukan makna nyata dalam kehidupan ketika belajar Matematika bersama Pak Billy. Teori dan rumus Matematika ternyata sangat aplikatif dan implementatif dalam keseharian.
Kekuatan makna dalam setiap pembelajaran sejatinya menjadi kekuatan pula bagi merdeka belajar. Setiap pengalaman belajar sejatinya penuh makna atau dengan kata lain harus selalu dimaknai sehingga pengalaman belajar itu menjadi pengalaman yang berharga untuk kehidupan nyata. Anak didik belajar pelajaran apapun dengan materi tertentu sudah seharusnya mendapatkan makna hidup yang berdaya guna.
Belajar untuk Berkomitmen
Pengalaman Alan dalam belajar Matematika menjadi sebuah pembelajaran yang bermakna bagi pengembangan merdeka belajar di negeri tercinta ini. Anak-anak bisa belajar dengan nyaman, senang, dan penuh makna adalah sebuah kewajiban mutlak bagi proses merdeka belajar. Pendidikan atau dalam ruang lingkup pembelajaran sejatinya mampu menumbuhkan komitmen di lingkungan sekolah untuk antusias belajar, baik bagi anak didik maupun pendidik.
Penting bagi pendidik belajar untuk membangun komitmen menjadi manusia pembelajar. Mengajar adalah proses belajar yang penuh makna. Dengan berbagai karakter anak, pendidik akan didorong untuk mengembangkan pembelajaran dan pendampingan yang beragam dan bermakna.Â
Dengan perkembangan dunia begitu cepat, para pendidik pun akan belajar beradaptasi dan memodifikasi pembelajaran yang kontekstual dan bermakna. Menjadi pendidik sejatinya siap sedia dengan habitus belajar sebagai bentuk komitmen diri dan profesi, belajar sepanjang hayat.
Penting pula pendidik mengusahakan pembelajaran bagi anak-anak yang membangkitkan antusiasme, memberi makna kehidupan, dan membangun komitmen diri untuk berkembang.Â