Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mari Berfokus pada Cara Pandang Kesuksesan yang Benar!

31 Mei 2024   05:05 Diperbarui: 31 Mei 2024   05:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masalah bukanlah kekacauan, namun peluang untuk maju. Sumber: osalesov.best

John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Dwight D. Eisenhower, pernah berkata, "Ukuran kesuksesan bukan terletak pada apakah Anda sedang menghadapi masalah sulit yang harus Anda tangani, melainkan apakah masalah itu adalah masalah sama yang Anda alami tahun lalu." Apa yang kita pelajari dalam menghadapi masalah dan pada akhirnya menemukan solusinya menjadi poin penting dalam mengukur kesuksesan. Masalah tidak akan pernah habis, namun masalah yang sama selalu dihadapi dan tanpa solusi merupakan stagnasi atas kesuksesan dalam hidup.

Masalah seringkali menjadi situasi yang dipandang negatif dan dianggap mengacaukan segala rencana yang sudah ditata dengan baik. Masalah juga diposisikan sebagai titik henti yang membuat pikiran dan hati harus bergulat dan berkecamuk, yang tidak jarang menghentikan produktivitas dalam setiap karya. Tidak jarang dalam dinamika kehidupan ini, kita menghadapi masalah yang sama dalam setiap waktu, tersandung pada lubang yang sama.

Sudah waktunya menempatkan dan memandang masalah sebagai situasi yang kondusif dan produktif untuk membangun dan mengembangkan kualitas hidup, mencapai kesuksesan hidup. Masalah tidak untuk dihindari apalagi ditolak, namun masalah sejatinya menjadi kesempatan dan peluang untuk naik tingkat kualitas kehidupan kita.

Norman Vincent Peale menegaskan, "Berpikir positif adalah bagaimana Anda memikirkan sebuah persoalan. Antusiasme adalah bagaimana Anda merasakan sebuah masalah. Keduanya menentukan apa yang Anda lakukan untuk menangani sebuah masalah." Jelas bahwa masalah atau persoalan harus dipandang secara positif, bukan sebagai sebuah kegaduhan yang memporak-porandakan kejernihan budi dan ketenangan hati.

Sumber: Kesuksesan merupakan usaha untuk tidak jatuh pada masalah yang sama. Sumber: entrepreneurhandbook.co.uk
Sumber: Kesuksesan merupakan usaha untuk tidak jatuh pada masalah yang sama. Sumber: entrepreneurhandbook.co.uk
Ketika kita menghadapi anak yang tiba-tiba membuat ruang tamu begitu berantakan, banyak mainan berserakan dimana-mana. Ini menjadi masalah dalam hal kerapian rumah. Kita bisa memilih untuk marah atas situasi yang tidak sesuai harapan tersebut. Namun di sisi lain, kita bisa memilih untuk menenangkan hati dan budi menikmati keadaan itu hingga waktunya bisa berkomunikasi dengan si anak. Terkadang kita akan dibuat kagum, yang tampaknya berantakan namun ada sesuatu yang sedang dikembangkan dalam diri anak, seperti daya eksplorasi, daya imajinasi, daya asosiasi, pergerakan motorik, dan bahkan komitmen untuk merapikan.

Dalam kehidupan ini kita seringkali menemukan hal-hal yang terkadang tidak sesuai dengan harapan. Respon atas keadaan itu menjadi pilihan bebas yang memiliki dampak, antara semakin mengacaukan situasi atau memaknai masalah itu sebagai kesempatan untuk berkembang dan dewasa. Kesuksesan sejatinya bukan hanya terkait pencapaian yang hebat-hebat, segala permasalahan yang tersolusikan dan mampu dimaknai sesungguhnya menjadi kesuksesan yang nyata. Saatnya merangkai kesuksesan dalam setiap memaknai masalah menjadi pembelajaran hidup yang menghidupkan jiwa dan raga untuk selalu antusias dan bertekun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun