"Ukuran kesuksesan bukan terletak pada apakah Anda sedang menghadapi masalah sulit yang harus Anda tangani, melainkan apakah masalah itu adalah masalah sama yang Anda alami tahun lalu." Apa yang kita pelajari dalam menghadapi masalah dan pada akhirnya menemukan solusinya menjadi poin penting dalam mengukur kesuksesan. Masalah tidak akan pernah habis, namun masalah yang sama selalu dihadapi dan tanpa solusi merupakan stagnasi atas kesuksesan dalam hidup.
John Foster Dulles, Menteri Luar Negeri AS di bawah pemerintahan Presiden Dwight D. Eisenhower, pernah berkata,Masalah seringkali menjadi situasi yang dipandang negatif dan dianggap mengacaukan segala rencana yang sudah ditata dengan baik. Masalah juga diposisikan sebagai titik henti yang membuat pikiran dan hati harus bergulat dan berkecamuk, yang tidak jarang menghentikan produktivitas dalam setiap karya. Tidak jarang dalam dinamika kehidupan ini, kita menghadapi masalah yang sama dalam setiap waktu, tersandung pada lubang yang sama.
Sudah waktunya menempatkan dan memandang masalah sebagai situasi yang kondusif dan produktif untuk membangun dan mengembangkan kualitas hidup, mencapai kesuksesan hidup. Masalah tidak untuk dihindari apalagi ditolak, namun masalah sejatinya menjadi kesempatan dan peluang untuk naik tingkat kualitas kehidupan kita.
Norman Vincent Peale menegaskan, "Berpikir positif adalah bagaimana Anda memikirkan sebuah persoalan. Antusiasme adalah bagaimana Anda merasakan sebuah masalah. Keduanya menentukan apa yang Anda lakukan untuk menangani sebuah masalah." Jelas bahwa masalah atau persoalan harus dipandang secara positif, bukan sebagai sebuah kegaduhan yang memporak-porandakan kejernihan budi dan ketenangan hati.
harapan tersebut. Namun di sisi lain, kita bisa memilih untuk menenangkan hati dan budi menikmati keadaan itu hingga waktunya bisa berkomunikasi dengan si anak. Terkadang kita akan dibuat kagum, yang tampaknya berantakan namun ada sesuatu yang sedang dikembangkan dalam diri anak, seperti daya eksplorasi, daya imajinasi, daya asosiasi, pergerakan motorik, dan bahkan komitmen untuk merapikan.
Ketika kita menghadapi anak yang tiba-tiba membuat ruang tamu begitu berantakan, banyak mainan berserakan dimana-mana. Ini menjadi masalah dalam hal kerapian rumah. Kita bisa memilih untuk marah atas situasi yang tidak sesuaiDalam kehidupan ini kita seringkali menemukan hal-hal yang terkadang tidak sesuai dengan harapan. Respon atas keadaan itu menjadi pilihan bebas yang memiliki dampak, antara semakin mengacaukan situasi atau memaknai masalah itu sebagai kesempatan untuk berkembang dan dewasa. Kesuksesan sejatinya bukan hanya terkait pencapaian yang hebat-hebat, segala permasalahan yang tersolusikan dan mampu dimaknai sesungguhnya menjadi kesuksesan yang nyata. Saatnya merangkai kesuksesan dalam setiap memaknai masalah menjadi pembelajaran hidup yang menghidupkan jiwa dan raga untuk selalu antusias dan bertekun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H