Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Menunggu Peluang itu Datang!

22 April 2024   08:07 Diperbarui: 22 April 2024   08:11 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peluang harus diciptakan. Sumber: https://insight.ieeeusa.org/articles

Lee Iacocca pernah berkata, "Bahkan keputusan yang tepat sekalipun menjadi suatu keputusan yang salah jika terlambat diputuskan." Ada banyak orang bergulat dengan masalah, bahkan pada akhirnya tidak mampu keluar dari masalah itu sendiri. Ketika membuat keputusan sebagai solusi atas masalah, ternyata semuanya sudah terlambat. Keputusan tinggal menjadi keputusan yang tak bermakna dan tak berdaya guna samasekali.

Bahkan ketika orang akan menentukan tujuan hidupnya yang sangat esensi, tidak jarang berlama-lama dengan kebingungan atau menikmati stagnasi dalam pikiran dan langkah baru dalam hidup. Banyak orang menunggu peluang atau kesempatan datang menghampirinya, lalu bergegas untuk menyambutnya dengan gembira. Jika itu yang terjadi, maka semuanya akan terlambat. Peluang tidak untuk ditunggu dalam termangu, peluang harus dibuat sendiri dalam usaha dan daya juang. Peluang senantiasa menjadi buah-buah militansi hidup.

Habitus baik menjadi penentu peluang. Sumber: https://www.linkedin.com/pulse
Habitus baik menjadi penentu peluang. Sumber: https://www.linkedin.com/pulse
Ubah pola pikir yang menunggu, menjadi pola pikir proaktif dan inisiatif dalam setiap dinamika kehidupan. Habitus atau kebiasaan baik akan sangat membantu untuk membangun pola pikir yang positif dan produktif dalam menciptakan peluang. Hal-hal baik yang menjadi impian hidup tidak semata-mata turun dari langit di saat kita bermalas-malasan atau duduk diam menanti. Hal baik datang dalam habitus baik yang selalu diusahakan. Kesuksesan sejatinya merupakan bagian dari proses daya juang dan habitus baik yang selalu diusahakan.

Peluang bukan untuk ditunggu, tapi peluang itu diciptakan dan diusahakan sendiri dengan konsistensi dan militansi dalam keseharian. Membangun habitus baik adalah sebuah proses menciptakan peluang baik dalam hidup ini. Menjadi orang tua baik tidak bisa tiba-tiba terjadi, membutuhkan proses panjang dengan selalu belajar dan belajar tentang kehidupan ini. Menjadi teladan dalam berbagai hal untuk anak-anak setiap saat merupakan proses membangun peluang yang baik untuk menciptakan keluarga yang harmonis, mendukung satu sama lain, dan berkualitas dalam kehidupan.

Banyak orang menginginkan hasil hebat secara instan, apa yang diinginkan dapat segera terjadi atau terwujud. Ketika hasil itu tidak tercapai, kekecewaan menyelimuti dirinya dan menganggap semuanya gagal dan tak berarti. Semangat seperti inilah yang dengan mudah menghilangkan peluang dalam hidup. Pikiran dan sikap positif senantiasa dibutuhkan dalam menciptakan peluang dan mencapai kesuksesan.

Maxwell dalam The Maxwell Daily Reader dengan tegas menuliskan tentang makna kesuksesan, bahwa sukses itu berarti mengetahui tujuan dalam kehidupan, bertumbuh mencapai potensi maksimal, dan menabur benih yang memberi manfaat bagi orang lain. Tidak perlu lama-lama berpikir dan memutuskan, saat inilah waktu yang tepat untuk menciptakan peluang dan sukses. Bangun pagi dengan semangat, menjalankan aktivitas dengan semangat positif dan produktif, dan merefleksikan pengalaman sehari untuk memaknainya sejatinya menjadi sarana yang baik membangun peluang untuk sukses dalam hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun