"Banyak ketidakbahagiaan dalam hidup disebabkan oleh fakta bahwa Anda lebih banyak mendengarkan daripada bercakap-cakap dengan diri Anda sendiri."Â Banyak ujaran atau omongan dalam kehidupan sehari-hari, baik tentang diri kita ataupun tentang apapun dan siapapun, terkadang harus disaring dan disikapi secara kritis dan reflektif. Â Jika kita mendengarkan banyak hal-hal negatif dan tidak konstruktif tapi destruktif, ada baiknya kita belajar membanjiri diri kita dengan percakapan mental yang positif.
Ahli bedah jantung Inggris, Martyn Lloyd-Jones, menyatakan,Pikiran memiliki peran yang besar dalam menentukan sikap hidup yang positif tersebut. Ketika kita dihadapkan dengan hal-hal negatif, maka pikiran memiliki tanggung jawab besar untuk menggerakkan jiwa dan raga pada daya usaha untuk memberikan input positif pada diri. Belajar berpikir dan bersikap positif senantiasa membentuk habitus baik yang mampu menunjukkan kualitas diri dalam menghadapi hal-hal negatif.
Kata-kata negatif yang sering kita dengarkan dapat melemahkan diri dan jatuh pada pusaran yang justru tidak mengembangkan diri. Lingkungan yang negatif dengan kebiasaan atau rutinitas negatif pula senantiasa memerlukan keberanian untuk melawan arus negatif untuk kebaikan dan Kebajikan. Keunggulan pribadi ditentukan oleh kemauan dan kemampuan diri untuk menolak hal-hal yang negatif dan selalu mengusahakan hal-hal yang positif.
Tatkala mengetahui bahwa dirinya dibicarakan oleh orang lain jelek dan negatif. Sikap diri positif patut dikedepankan, dengan menjadikan hal tersebut sebagai refleksi diri. Jika hal itu sesuai dengan kenyataan, maka kesempatan yang baik untuk memperbaiki diri. Namun jika tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, layak mendoakan yang terbaik untuk mereka yang memberikan penilaian jelek tersebut.
Pemeriksaan batin, koreksi diri, refleksi, dan permenungan hidup sejatinya menjadi sarana yang baik untuk membangun habitus yang baik dan lebih baik dari waktu ke waktu.
Ketika mendengarkan hal-hal negatif tentang orang lain ataupun tentang apapun dalam keseharian, menjadi kesempatan untuk mengolah diri yang merujuk pada sikap-sikap positif. Bahkan sistuasi tersebut menjadi peluang yang baik untuk koreksi diri tentang bagaimana kualitas diri selama ini.Memotivasi diri dengan hal-hal positif dapat menjadi sarana yang baik membangun kebiasaan baik sehingga memantapkan karakter diri yang unggul. Ada orang menulis "Semangat", atau "Hidup harus bermakna", atau "Fokus pada Tujuan", dan sejenisnya lalu meletakkan di meja kerja atau ditempel di ruang kerja. Setiap pribadi dapat memilih cara-cara positif untuk memotivasi diri dalam kerangka membangun percakapan mental pribadi yang konstruktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H