Syukur atas kesempatan hidup, berjumpa dengan sesama, dan mengukir langkah menggapai Impian yang bermakna. Terbangun di kala pagi dalam tarikan nafas yang menghela menandakan anugerah besar dari Sang Pancipta, diberkati dan diberi kesempatan untuk menata hidup yang lebih baik. Terbangun di kala pagi menjadi kesempatan untuk melambungkan puji dan Nuansa pagi menjadi nuansa diri untuk mengolah jiwa dan raga dalam sinergi diri untuk segera memacu diri dalam kebaikan dan kebermaknaan.
Pagi yang memberikan kehidupan, membangunkan seluruh jiwa dalam kebaruan semangat hidup, menggugah seluruh raga dalam gerak dan langkah memulai segala cita dan harapan. Pagi yang memberikaan keheningan dan ketenangan, senantiasa menenangkan budi dan hati dalam kesatuan Sang Ilahi menata nalar dan rasa untuk membangun peduli, nurani, dan komitmen diri dalam konsistensi yang tiada henti.
Perlahan-lahan dan pasti, seluruh jiwa dan raga menikmati pagi dalam berbagai aktivitas diri, membangun hari dalam langkah dan makna yang selalu tercurah. Semua mulai mengalir dan mengalir dalam segala dinamika rasa dan asa, dalam segala olah logika, pergulatan nurani, pencurahan rasa peduli, dan pemantapan komitmen diri pada kebaikan dan kebermaknaan hidup untuk diri dan sesama.
Pagi menjadi kesempatan yang baik untuk memulai kebaikan dengan hal-hal yang baik dan bermakna. Berpikir positif dan melihat kebermaknaan dalam setiap pengalaman, membangun empati dan simpati tanpa menuntut balas untuk kembali, mengolah rasa peduli tanpa harus menggerutu dan ingin dihargai karenanya, dan membangun habitus baik dalam setiap hembusan nafas. Hidup senantiasa untuk kebaikan, kebermaknaan, dan keikhlasan diri pada dunia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H