Hidup tanpa olah budi dan olah hati adalah sebuah kesia-siaan yang menjerumuskan manusia pada rutinitas, yang pada akhirnya tersesat dalam hutan belantara kehidupan. Hidup yang tak ditata dan dimaknai mengantarkan manusia pada degradasi jiwa, turun dalam jurang gelap kemanusiaan.
James Royce, seorang penyair dan penulis novel, pernah menyatakan, "Pikiran Anda akan mengembalikan pada Anda apa yang sesungguhnya Anda masukkan ke dalamnya". Ada kekuatan yang hebat dari pikiran karena pikiran menjadi generator yang kuat dan akurat untuk seluruh jiwa dan raga manusia, yang seringkali menentukan arah hidup manusia.
Ketika pikiran manusia mengalir biasa-biasa saja dan cenderung mengalir begitu saja tanpa menambahkan di dalamnya sesuatu yang luar biasa sebagai buah-buah pikiran, maka tak jarang hidup manusia itu pun hanya mengalir seiring rutinitas dari pagi sampai malam dan kembali lagi ke pagi, tanpa ada idealisme dan perjuangan untuk sesuatu yang menggairahkan dalam hidup. Tatkala pikiran negatif yang mendominasi dalam keseharian hidup, tak jarang pribadi-pribadi itu akan hanyut dalam banyak hal yang melemahkan antusiasme dan peluang dalam hidup.
Dalam sebuah komunitas atau tim tertentu, kekuatan pikiran positif seringkali menjadi pondasi sekaligus pilar yang meneguhkan semangat dan mengobarkan loyalitas-totalitas bagi setiap pribadi yang ada di dalamnya. Pikiran positif dalam diri dan dalam relasi antar pribadi akan menghembuskan kolaborasi dan sinergi yang akan menuntun setiap pribadi melihat peluang dan harapan atas setiap pengalaman dan masalah yang ada. Pikiran positif benar-benar akan memberikan kesempatan bagi setiap pribadi untuk bahagia dengan hidupnya dan miltan dengan perjuangan hidupnya.
John C. Maxwell dalam The Maxwell Daily Reader dan juga The 360 Leader menegaskan, "Berpikir satu menit sering lebih bermaakna daripada satu jam berbicara atau melaksanakan pekerjaan yang tidak terencana". Hal ini memberikan penegasan bahwa dalam hidup perlu meluangkan waktu dan tempat khusus untuk sejenak berpikir sebelum pikiran kita akan terus mengalir setiap detik seiring dengan pengalaman hidup yang dijalani. Seringkali berpikir sejenak di waktu tertentu menjadi kesempatan yang baik menata hidup untuk lebih bermakna.
Berhenti sejenak dari aktivitas: duduk dalam keheningan batin, bergerak dalam kedalaman pikiran, dan menata hati untuk memberikan kenyamanan dan kemantapan jiwa. Tampaknya sederhana, namun berani sejanak berpikir adalah awalan yang baik untuk membangun hidup yang berkualitas dan berguna bagi sesama. Berhenti sejenak untuk berpikir adalah sebuah peluang dan kesempatan untuk "proyek-proyek" kehidupan yang lebih besar.
Banyak orang jatuh dalam kesibukan yang tak kenal henti, tak waktu dan kesempatan untuk berhenti sejenak untuk berpikir dan merenungkan esensi kehidupan sesungguhnya. Berhenti sejenak, melihat segala pengalaman yang sudah berlalu, melihat rencana hidup ke depan, menimbang aktivas dalam satu hari, memeriksa suasana batin atas kehidupannya, merupakan proses yang bermakna untuk memiliki cara berpikir yang baik dengan kedewasaan hati. Kebiasaan berpikir sejenak dan mengolah jiwa ini sejatinya menjadi peluang yang hebat untuk kehidupan ke depan yang lebih dahsyat.
Demosthenes, orator besar dari Yunani purba pernah berkata, "Peluang-peluang kecil sering menjadi permulaan dari proyek-proyek besar". Membangun habitus baik dengan sejenak berpikir, sejenak mengolah batin, adalah kesempatan untuk menangkap peluang-peluang kecil dalam hidup untuk keberhasilan dan kesuksesan hidup. Akhirnya, hidup sudah seharusnya mengalir dalam kesatuan budi dan hati yang penuh makna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H