Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi tentang Kegagalan: Cara Pandang Positif Mengubah Segalanya

23 Maret 2023   08:25 Diperbarui: 23 Maret 2023   08:40 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi diambil dari: www.nbcnews.com/better

Kegagalan ataupun keberhasilan dalam kehidupan adalah sebuah komposisi orkestra kehidupan yang harus tetap dimainkan. Hidup harus dinikmati dan dimaknai sebagai sebuah anugerah yang pasti menjadi berkah bagi diri dan sesama. Setiap pribadi harus siap menjadi komposer atas hidupnya.

Wolfgang Mozart, salah satu penggubah musik genius pernah dikritik oleh Kaisar Ferdinand yang menganggap operanya berjudul The Marriage of Vigaro "terlalu bising" dan mengandung "terlalu banyak not". Ini merupakan sebuah hantaman yang cukup keras dalam perjalanan hidup Mozart yang sedikit banyak mempengaruhi hati dan pikirannya. Namun, pada akhirnya Mozart tetap berjalan terus dalam ketekunanya pada musik hingga kini dikenang sebagai orang genius dalam dunia musik.

Hantaman ataupun kegagalan dalam sebuah perjalanan hidup pasti terjadi pada setiap orang. Ada yang menerimanya sebagai sebuah bencana besar dan pada akhirnya terpuruk dalam penjara keputusasaan dan keengganan untuk maju dan berkembang dalam perjuangan dan ketekunan. Di sisi lain, banyak orang memaknai kegagalan sebagai warna kehidupan sekaligus kesempatan untuk menjadikan kegagalan sebagai motivasi untuk berjuang lebih kuat lagi setiap waktu sehingga hasil dengan setia mengikutinya.

Thomas Edison, penemu yang paling banyak membuahkan hasil dalam sejarah, pernah dianggap sebagai anak remaja yang sulit diajar. Kesulitan dan kegagalan dalam belajar tidak membunuh hidup Edison, justru keadaan itu menjadi salah satu sisi yang mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam dirinya. Ada energi besar yang menyimpang dalam dirinya yang justru dalam proses ini diarahkan menjadi energi besar untuk sebuah keunggulan hidup. Hal sama pun dialami oleh Albert Einstein, yang pernah diberitahu oleh kepala sekolahnya di Munich bahwa ia "tidak akan pernah menjadi orang yang berarti".

Ketekunan menjadi kunci dalam menjalani kegagalan dan kesulitan dalam hidup. Ketekunan senantiasa mampu meruntuhkan segala persepsi orang lain dan keputusasaan diri untuk menjadikan segalanya lebih baik dan lebih bermakna. Pengalaman orang-orang hebat mampu bangkit dari kegagalan dan kesulitan adalah mereka tetap percaya diri dan menolak menganggap diri mereka gagal dan tak berguna. Mereka tidak mau terpenjara dalam jeruji kegagalan yang bisa membuat segalanya kelam.

Sikap positif dalam menghadapi kegagalan menjadi modal utama dalam mengubah segalanya menjadi keberhasilan dan kebermaknaan bagi diri dan sesama. Setiap orang pernah gagal, namun belum tentu setiap orang mampu tetap berpikir positif untuk bangkit dan bertekun dalam usaha dan kegigihan hidup. Keberhasilan dalam hidup sejatinya bukan berasal dari lingkungan atau orang lain, namun segalanya bermula dari dalam diri setiap pribadi.

Pada akhirnya, kehidupan adalah sebuah seni menghidupkan hidup menjadi semakin bermakna dan berguna bagi diri dan sesama. Kegagalan, masalah, dan segala keadaan sulit dalam hidup merupakan bagian dari irama kehidupan yang harus selalu dimainkan sehingga menjadi selaras. Sikap positif mampu menjadikan segala peristiwa kehidupan ini indah dan mengagumkan dalam sebuah "orkestra kehidupan". Hidup harus hidup, nada-nada kehidupan harus dimainkan dalam ketekunan dan keoptimisan akan hari depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun