Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Pendidikan Entrepreneurship yang Militan dalam Tujuan

10 November 2022   09:06 Diperbarui: 10 November 2022   09:15 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para miliarder selalu mengingat tujuan utama, namun orang biasa terombang-ambing karena tidak punya tujuan.

Rick Warren pernah menyatakan, "Without a purpose, life is a motion without meaning, activity without direction, and events without reason." Tampak jelas, bahwa tujuan menjadi sesuatu yang utama dan pertama dalam berbagai aspek kehidupan. Tanpa tujuan, segala sesuatu yang dilakukan senantiasa hanya menjadi sebuah kesia-siaan dan ketidakpastian. Bahkan lebih dari itu, hidup tanpa tujuan layaknya sebuah kapal terombang-ambing di samudera luas yang menanti apa yang tidak tahu yang dinanti. Maka, segala sesuatu diselimuti dengan kebingungan dan kekhawatiran yang siap membawa pada kebinasaan.

Belajar sejatinya adalah proses merdeka untuk mengenali dan mengembangkan potensi menuju sebuah humanisme diri dan komunitas sehingga manusia dan semesta menemukan jejaring yang baik pada nilai-nilai kemanusiaan dan keilahian Sang Pencipta. Pendidikan entrepreneurship sesungguhnya bukanlah sebuah proyek kurikulum yang dipaksakan dan membuat anak-anak didik terbebani, justru sebaliknya pendidikan entrepreneurship adalah paradigma pendidikan modern yang kontekstual dan reflektif pada kemajuan dunia yang mulai menembus batas ruang dan waktu. Manusia harus segera belajar dan menyesuaikan sehingga tidak hanyut dan mati oleh arus deras zaman.

Belajar di sekolah ataupun kampus bukan lagi menjadi kebiasaan manual dan tradisional, datang ke kelas untuk belajar lalu sukses dalam berbagai tugas dan tes sehingga dinyatakan berhasil dengan berbagai predikat intelektual yang terkadang sangat diskriminatif yang merujuk pada kesenjangan kemampuan. Belajar pertama-tama merupakan proses membangun kebahagiaan dan kepercayaan diri pada motivasi dan lingkungannya. Tanpa itu, maka belajar akan jatuh pada sebuah pemaksaan sekaligus beban berat yang harus dipikul setiap hari dalam kekhawatiran dan kemurungan diri, yang pada waktunya sungguh-sungguh membelenggu segala potensi diri untuk maju.

Pendidikan entrepreneurship adalah jawaban atas tantangan hidup di era modern ini, di mana anak-anak akan belajar tentang menetapkan tujuan hidup yang utama supaya hidup mereka terarah dan berguna. Hidup yang memiliki tujuan akan memberikan motivasi yang kuat, kesiapan mental untuk melangkah, perhatian penuh pada segala daya upaya, kemudahan dalam berbagai tantangan, dan makna yang membuat hidup lebih berarti. Dinamika dan irama dunia modern yang begitu heroik sangat membutuhkan pribadi-pribadi yang matang dan siap sedia untuk berselancar dengan indah di tengah-tengah gelombang kehidupan.

Di sekolah atau kampus anak-anak akan belajar menjalani segala proses belajar dengan berpatokan pada tujuannya sehingga mereka memahami arah pembelajaran, makna mendalam di dalamnya, dan menikmati segala strategi ampuh dalam belajar. Pembelajaran tanpa tujuan adalah sebuah belenggu yang memasung segala daya jiwa dan budi anak untuk berkembang melewati batas-batas biasa demi pencapaian yang luar biasa.

Pada akhirnya, pendidikan harus memiliki tujuan yang jelas dan kontekstual dan pendidikan entrepreneurship pun memastikan segala tujuan dalam proses adalah sebuah keabsolutan yang harus terjadi. Lalu, sekolah pun harus selalu menatap tujuan luhur mendidik sebagai proses memanusiakan manusia sehingga anak-anak memiliki habitus militan untuk menjalani aktivitas belajar dengan tujuan jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun