Sejatinya sekolah bukanlah sekadar transfer ilmu pengetahuan layaknya bimbingan belajar atau les, namun lebih dari itu sekolah merupakan komunitas dan sekaligus kesempatan untuk belajar tentang nilai-nilai humanisme yang menjadi modal baik mengembangkan diri, keluarga, komunitas, dan masyarakat.
Edupreneurship dapat dimulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi sehingga proses yang panjang dalam dunia pendidikan ini menjadi kesempatan yang baik untuk membekali dan membentuk anak menjadi enterpreneur sejati dengan selalu menjunjung nilai-nilai humanis, terlebih nilai kesabaran dan ketekunan.Â
Sesuatu yang baik dan berhasil tidak ada yang turun tiba-tiba dari langit atau pun terlahir dalam sehari. Segala sesuatu membutuhkan proses dan perlu direncanakan dengan baik dan sistematis.
Menjadi entrepreneur sukses membutuhkan proses yang berkesinambungan dengan segala naik dan turunnya usaha, serta suka dan dukanya pengalaman.Â
Mentalitas menjadi hal utama dalam menjalani itu semua. Entrepreneur sukses, siap sukses tanpa harus menjadi sombong dan menjelek-jelekkan yang lain, tetap rendah hati dan penuh kasih pada siapapun.Â
Entrepreneur sukses, juga siap jatuh dan bangkit lagi untuk berjuang dengan militan dan sinergis dalam ketekunan untuk selalu belajar dari pengalaman, sabar menjalani proses.
Pendidikan yang mengembangkan entrepreneurship senantiasa memberi kesempatan anak-anak maju dan berkembang secara kreatif, inovatif, proaktif, eksploratif, dan reflektif secara pribadi dan jejaring bersama.Â
Bukan hanya menghafal, namun pendidikan memberikan kesempatan anak-anak untuk membuat kreasi atau produk sebagai sebuah implementasi ide atau gagasan.Â
Segala sesuatu yang dipelajari senantiasa memberikan kemerdekaan bagi anak untuk mendesain karya yang berguna dalam kehidupan.Â
Pada akhirnya, pendidikan sudah seharusnya bermanfaat dan bermakna bagi diri, orang lain, dan peradaban luas. Edupreneurship sudah waktunya menjadi pembelajaran kehidupan dalam dunia pendidikan.