Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merdeka Belajar: Menjadi Entrepreneur yang Sederhana dan Bersahaja

2 November 2022   12:56 Diperbarui: 2 November 2022   13:02 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi.  https://www.deccanherald.com

Para miliarder mengatur pengeluaran di bawah pendapatan, namun orang biasa sering kedapatan "besar pasak daripada tiang".

Dunia pendidikan dewasa ini sejatinya mendidik anak-anak bukan hanya pintar dalam mata pelajaran sehingga hasil tesnya baik atau sangat baik, namun pendidikan sudah seharusnya memperhatikan konteks dunia global. Dunia saat ini berkembang begitu pesat dengan kemajuan teknologi yang membuat segala sesuatunya menembus batas ruang dan waktu, di manapun dan kapanpun kita bisa berkomunikasi dan bertransaksi dengan siapapun perihal apapun.

Belajar atau bersekolah sesungguhnya bukan demi mendapatkan nilai (skor) yang tinggi atau ijazah yang bernuansa gengsi, tetapi ada nilai-nilai (life values) yang harus diperjuangkan, direnungkan, dipraktikkan, dan direfleksikan. Non Scholae sed Vitae Discimus, belajar bukan hanya untuk mendapat skor namun lebih dari itu bahwa belajar untuk hidup dan dalam hidup itu sendiri. Maka, menjadi begitu bijak dan berguna tatkala setiap orang yang masuk dalam dunia pendidikan memiliki semangat yang besar untuk menghidupi hidup ini.

Seiring dunia global yang berkembang pesat, dunia pendidikan sudah waktunya menjadi bagian dari perkembangan itu dan menjadi aktor utama yang mengusahakan kesempatan untuk menikmati perkembangan dunia itu dalam sinergi dan kolaborasi yang matang dan kontekstual. Menjadi entrepreneur yang bijak sudah waktunya menjadi bagian dalam proses pendidikan dalam setiap jenjang, pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Jiwa entrepreneurship harus dimunculkan, dikembangkan, dilatih, dan dievaluasi dalam proses pendidikan yang berkesinambungan dan reflektif.

Dunia pendidikan sudah waktunya mengolah dan mendesain model pendidikan yang ramah dan sinergi dengan dunia entrepreneurship. Ini bukanlah sesuatu yang teoretis dan sulit dipahami. Nilai-nilai (life values) kehidupan dasar dalam sinergisitas dengan entrepreneurship adalah tentang menjadi bijak dalam gaya hidup, orang tidak terjebak dalam "Besar daripada Tiang". Gaya hidup ini senantiasa menjadi sebuah pondasi sekaligus kesadaran yang harus dibangun setiap saat sehingga sungguh-sungguh menjadi karakter positif bagi anak-anak di dunia pendidikan. Sebuah harapan besar, mereka senantiasa menjadi bijak bersikap dalam pusaran kehidupan yang menawarkan berbagai pilihan hidup.

Hidup bijak yang mendarahdaging dalam karakter diri adalah sebuah keunggulan dari output dunia pendidikan yang bisa melahirkan sikap bersahaja dan sederhana dalam menjalani hidup. Entrepreneurship sejatinya bukan tentang menjadi kaya karena usahanya, namun ada yg lebih penting dari itu adalah menjadi bersahaja dan sederhana dalam mensikapi kehidupan. Banyak orang menjadi kaya namun miskin nurani dan rasa peduli pada diri, keluarga, dan sesama. Banyak orang menjadi sukses dalam usaha namun akhirnya hancur dalam kehidupan dan terperosok pada kebobrokan moral, kehancuran karakter, dan kekhilafan hidup.

Pada akhirnya, dunia pendidikan sangat berperan penting dalam mempersiapkan para entrepreneur sejati dengan karakter yang tangguh, bersahaja dan sederhana. Proses pendidikan menjadi kesempatan yang menarik dan bermanfaat untuk belajar tentang menjadi manusia yang bijak. Ketika entrepreneurship menjadi pembelajaran di sekolah dan dibalut dalam pengembangan karakter, maka sebuah harapan besar bahwa akan lahir jiwa-jiwa militan dan sinergis yang siap berproses di dunia global yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Dunia pendidikan mampu melahirkan para entrepeneur sejati yang sinergis dan integritas, kreatif dan inovatif, serta bersahaja dan sederhana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun