Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mari Belajar Tulus dalam Mendidik!

7 Desember 2021   12:42 Diperbarui: 7 Desember 2021   12:54 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi. www.understood.org

Dunia pendidikan menjadi sebuah dinamika yang bermakna sekaligus penuh tantangan untuk mengolah segala pergerakan batin dan budi dalam mengusahakan nilai-nilai humanisme yang sungguh-sungguh mendarah-daging dalam setiap hembusan nafas. Dunia pendidikan bukanlah pabrik yang terukur dengan kuantitas dan kualitas produknya dalam hitungan target yang ditentukan setiap harinya dalam sebuah statistik kualitas. Dunia pendidikan akan menjadi sebuah pergulatan makna dalam sebuah desain perilaku edukatif yang secara terus-menerus dikembangkan dan direfleksikan dalam kualitas diri yang merujuk pada kemanusiaan, esensi kehidupan, dan kecintaan pada Sang Pencipta.

Mendidik dalam sebuah dinamika persekolahan merupakan sebuah perjalanan panjang yang berelasi mendalam dengan jiwa dan raga setiap manusia, maka membutuhkan ketulusan yang ikhlas untuk menjalani dan menghidupinya. Menjadi pendidik (guru/dosen) bukanlah sekadar profesi dengan gaji tertentu belaka, namun lebih dari itu menjadi pendidik adalah sebuah panggilan hidup untuk mengabdi pada peradaban yang lebih baik dalam usaha memanusiakan manusia menuju taraf insani sehingga dunia sungguh-sungguh menjadi tempat humanis dan penuh makna bagi kehidupan itu sendiri.

Sekolah atau pun kampus senantiasa bukanlah sekadar tempat belajar menggali ilmu pengetahuan, lebih dari itu menjadi tempat/komunitas membangun nilai-nilai humanisme dalam segala relasi, komunikasi, intuisi, inovasi, dan ekspresi. Setiap orang yang terlibat di dalamnya, sejatinya siap dengan segala ketulusan dan kearifan untuk selalu belajar dari berbagai sumber dan pengalaman, serta siap dengan segala ketulusan untuk berbagi dan berapresiasi dalam merayakan setiap humanisme yang diusahakan di dalam dunia pendidikan. Pada akhirnya, ketulusan di dalam dunia pendidikan akan memberikan kegembiraan dan kenyamanan siapapun yang masuk ke dalamnya untuk belajar tentang kehidupan yang menghidupi hidup ini. Carpe diem, seize the day.

Illustrasi. elearningindustry.com
Illustrasi. elearningindustry.com
#Catatan Pendidikan 17, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun