menulis sebagai sebuah proses belajar pengolahan diri yang kontekstual dan reflektif. Tanpa habitus menulis, dunia pendidikan akan kehilangan kesempatan yang baik untuk mengeksplorasi, mengolah, dan menginternalisasikan nilai-nilai kehidupan dalam kolaborasi diri. Dunia Pendidikan sejatinya tidak lepas dengan dunia tuils-Kesatuan hati dan budi dalam setiap pribadi yang ada di dalam dunia pendidikan menjadi sebuah harapan besar dari proses terus-menerus dan berkesinambungan menjadi manusia yang utuh. Habitus menulis yang melibatkan seluruh jiwa dan raga sejatinya merujuk dan mengarah pada kesatuan itu.
Journaling atau menulis buku jurnal harian sesungguhnya menjadi kesempatan yang baik bagi guru dan anak-anak untuk memaknai setiap pengalaman. "Pengalaman apa yang menarik di hari ini? Nilai hidup apa yang bisa diambil dari pengalaman itu?" Pertanyaan-pertanyaan itu menjadi sarana yang baik untuk mengarahkan diri pada sebuah kesempatan untuk belajar dari pengalaman hidup sehingga hari demi hari setiap pribadi bertumbuh-kembang dewasa dalam kedalaman hati dan budi.
Dunia pendidikan tanpa habitus journaling pada akhirnya akan jatuh pada rutinitas belaka sehingga pendididikan menjadi layaknya pabrik yang menciptakan robot-robot pendidikan yang berkembang secara timpang, hanya kecerdasan kognitif belaka. Pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia menuju taraf insani sejatinya mengarah pada jatidiri manusia yang seimbang secara hati, budi, dan aksi nyata.
Bertekun dan setia dalam menulis demi pengolahan pengalaman dan pemaknaan kehidupan adalah sebuah pembentukan karakter yang unggul dalam dunia pendidikan menuju pribadi yang reflektif. Habitus menulis senantiasa menjadi sarana berkesinambungan untuk membentuk guru dan para siswa dalam kesatuan hati dan budi yang humanis dan reflektif.
Catatan Pendidikan 15, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.
#Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H