Jalan buntu merupakan motivasi terkuat bagi seseorang untuk mencari jalan lain. Orang yang baik akan meninggalkan kapal yang tenggelam, dan cuma kayu saja yang tertinggal.(Michael Stern)
Seringkali dalam perjalanan hidup yang begitu panjang ini manusia dihadapkan pada jalan buntu yang mengharuskan dirinya berhenti dan termenung dalam kebingungan, kecemasan, kekhawatiran, dan segala gejolak jiwa yang tak menentu.Â
Jalan buntu dalam kehidupan tak jarang menjadikan manusia kehilangan harapan dan idealisme yang sudah tertanam jauh hari dan harus terhempas di jalan yang membuntukan segala daya budi dan hati dalam kebekuan dan kekakuan jiwa dan raga.Â
Kebuntuan dalam hidup itu serasa mimpi buruk di siang hari yang merusak hati dan budi untuk menikmati betapa masih banyak kemungkinan untuk dilakukan di saat mentari masih setia menyinari.
Manusia terkadang harus terhenti begitu lama di jalan buntu kehidupan itu dengan segala ketidakpastian dan gejolak jiwa yang sulit dikendalikan oleh diirnya sendiri.Â
Tak jarang mengutuk diri seolah-olah dirinya telah melakukan kesalahan dan kebodohan besar atas rencana dan langkah kehidupan sehingga tersesat ke dalam kebuntuan itu.Â
Seringkali juga dalam kebuntuan itu manusia mulai menyalahkan banyak hal, orang lain, segala hal, dan juga situasi hidup.Â
Seolah-olah kebuntuan hidupnya adalah hasil perbuatan segala sesuatu di luar dirinya sehingga dirinya menjadi korban atas segala sesuatu itu. Sangat miris dan ironis.
Jalan buntu dalam kehidupan bukanlah akhir dari kehidupan, bukan pula hancur dan hangusnya segala kebahagiaan dan tujuan hidup yang mulia.Â
Jalan buntu dalam kehidupan senantiasa dipandang secara positif dan produktif sehingga manusia tidak jatuh dalam ketidakberdayaan dan juga pada pemberontakan yang menegatifkan segala hal di luar dirinya.Â
Jalan buntu sejatinya menjadi sebuah kesempatan dan peluang untuk mengembangkan diri secara lebih luas dan mendalam sehingga manusia semakin kokoh dalam karakter dan semakin bijaksana dalam berelasi dengan sesama dan semesta.
Tatkala manusia dalam kebuntuan hidup, itulah sebuah kesempatan yang baik untuk koreksi diri dan merenungkan segala pengalaman hidup dalam refleksi yang mencoba memaknai pengalaman itu dalam semangat positif untuk menemukan nilai-nilai kehidupan (life values) yang berguna untuk langkah selanjutnya.Â
Dalam kebuntuan hidup pastilah ada pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi setiap diri sehingga semakin dikuatkan dan ditunjukkan jalan lain untuk semakin menghidupi hidup yang bermakna.Â
Koreksi diri dan refleksi dalam keheningan jiwa sesungguhnya akan membawa manusia pada pribadi yang jernih dalam berpikir, tenang dalam berhati nurani, dan bijaksana dalam tindakan.
Ketika manusia dalam kebuntuan hidup, di sanalah ada sebuah pemaknaan yang lebih dalam bahwa betapa berharganya hidup ini dengan segala dinamika yang ada.Â
Jalan buntu dalam hidup sebenarnya menjadi pengingat bagi manusia untuk membangun kesadaran penuh pada segala sesuatu yang ambil bagian dalam hidup manusia.Â
Hidup ini tidak sekadar tentang diri sendiri yang justru akan jatuh ke dalam egoisme dan fanatisme sempit. Hidup ini begitu luas dan berharga karena ada relasi dengan sesama dan semesta, serta lebih dari itu relasi penuh ketulusan dengan Sang Ilahi yang begitu agung dan mulia.
Jalan buntu menyadarkan pribadi bahwa sesungguhnya ada tangan-tangan baik di sekelilingnya sehingga mari buka mata, buka hati, dan buka jalan dalam relasi dan komunikasi.
 Manusia tidak sendiri dalam hidupnya, maka sudah seharusnya manusia merajut komunitas dunia yang penuh kasih dengan sesama dan semesta, serta sudah layak dan sepantasnya untuk membangun komunikasi mendalam dengan Sang Pencipta.Â
Jalan buntu menjadi tantangan hidup yang semakin mengembangkan diri, percayalah rencana Sang Ilahi begitu agung untuk manusia. Segala sesuatu akan indah pada waktunya seiring bebasnya burung terbang di angkasa dan gandum setia pada proses di kala panen.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.
@Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H