Ia yang memutuskan segala sesuatu dengan tergesa-gesa, tidak dapat dikatakan sebagai seorang yang adil. Orang bijaksana hendaknya memeriksa dengan teliti mana yang benar dan mana yang salah. (Sidharta Gautama)
Hidup sebagai sebuah proses belajar sepanjang hayat sejatinya membutuhkan kesadaran penuh bahwa dalam hidup ini ada begitu banyak nilai-nilai kehidupan yang sangat bermakna dan berguna bagi pengembangan hidup manusia bersama semesta, bahkan lebih lanjut lagi nilai-nilai hendaknya didapat, diolah, diendapkan, dan diimpementasikan dalam kehidupan nyata.Â
Hidup tidak bisa berdiam diri dan mengharapkan kebaikan dan keluhuran budi turun dari langit begitu saja layaknya bintang jatuh yang mengabulkan segala permohonan hanya dengan sekejap mata. Hidup harus diperjuangkan, diusahakan, dan pastinya dinikmati dalam kelegaan jiwa dan kebermaknaan yang mendalam.
Berawal dari pagi hari saatnya jiwa dan raga tergugah dalam kesadaran penuh untuk memulai merangkai realita dan merajut makna, itulah sebuah permulaan hidup setiap harinya yang harus selalu disadari bahwa ada rahmat yang begitu besar dalam nafas kehidupan dan sekaligus anugerah hari baru yang siap memberikan halaman demi halaman pengalaman dengan segala tantangan dan cerita di dalamnya.Â
Pagi hari bukanlah sekadar sebuah pergantian hari yang menambah satu per satu rangkaian hari yang terus berputar, namun pagi hari senantiasa sebuah pijakan kuat untuk memulai langkah demi langkah semangat dan inspirasi hidup yang mengembangkan diri dan juga berguna bagi sesama.
Semuanya berbeda dalam sebuah keunikan dan keragaman makna yang justru semakin memperkaya nilai-nilai kehidupan di dunia, yang semestinya menjadi kesempatan untuk saling berbagi kebaikan seiring dengan kesempatan untuk saling belajar satu sama lain untuk memaknai kehidupan ini.
Hidup sejatinya bukan sekadar perputaran jarum jam yang akan kembali pada putaran yang sama di hari itu dan hari-hari selanjutnya dalam rangkaian kronologi peristiwa kehidupan layaknya sekadar catatan harian yang merangkai deskripsi dan narasi kehidupan.Â
Ada kedalaman hati dan budi yang memuat begitu kaya makna di balik semua pengalaman itu sehingga apa yang tersurat menjadi begitu bermakna dalam segala makna yang tersirat di dalamnya.Â
Kesadaran penuh menjadi modal sekaligus senjata yang ampuh untuk terus mengendapkan diri dan memaknai kehidupan yang tersurat, tersirat, dan terberkati oleh Sang Pencipta.
Hidup tanpa habitus baik untuk memaknai hidup ini, sesungguhnya akan menghantarkan manusia pada kegersangan rohani dan usangnya jiwa dalam kejenuhan dan kehampaan yang begitu kosong.
Membiasakan diri dengan kebaikan dan kebenaran, meniti ketekunan dalam ketelitian hidup untuk merajut makna, membangun kesadaran untuk selalu memeriksa batin dalam kejujuran suara hati, dan memaknai segala pengalaman hidup dalam inspirasi dan kolaborasi makna merupakan proses tekun menjadi bijak dan bajik dalam kehidupan untuk mengusahakan kehidupan yang bermakna bagi diri, sesama, dan semesta sebagai bentuk syukur dan puji pada kebaikan Sang Ilahi atas hidup ini. Mari bertekun dalam hidup yang bijaksana.
Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI