Ironis. Setiap pribadi harus siap melawan arus yang mulai menggerus seluruh jiwa, menggunakan kemajuan teknologi sebagai sarana mengembangkan jiwa yang semakin penuh kasih pada sesama, bukan mengabaikannya dalam kesenangan diri.
Saat dunia mulai kehilangan kedamaian dan kasih karena maraknya egoisme pandangan yang dipaksakan pada sesama, setiap pribadi harus kritis melawan arus dengan ketetpan hati pada kebenaran dan kebajikan yang mengedepankan hati nurani dalam setiap tutur kata dan tindakan. Saat dunia mulai membiasakan ketidakjujuran sebagai tindakan biasa, setiap pribadi harus melawan arus untuk tetap jujur walau seringkali justru dimusuhi dan dicelakakan.
kebaikan, niscaya menjadi pribadi yang terbang tinggi dalam keutuhan harkat dan martabat sebagai manusia yang berkualitas dalam kehidupan dan di mata Sang Pencipta.Â
Kini menjadi kesempatan yang baik bagi setiap pribadi untuk menentang angin kehidupan yang jauh dari kebenaran danKetika arus sungai kehidupan begitu deras dengan kebobrokan moral, tatkala angin kehidupan begitu kuat menghembuskan kehancuran nilai-nilai kehidupan, maka biarlah pribadi kita siap melawan arus dan menentang angin itu demi kebijaksanaan dan kehidupan yang berharga.Â
Sang Pencipta dan semesta senantiasa menguatkan dan memberi jalan dalam keilahian dan kerahiman-Nya.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta.Â
@Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H