Kata-kata begitu kuat menyiratkan makna menusik budi dan hati yang menggerakkan jiwa dan raga dalam mewujudkan uraian makna dalam kehidupan nyata. Kedalaman batin menjadi penyaring untuk menghindarkannya dari kesesatan.
Tidaklah salah dalam usaha mengembangkan diri dan kehidupan ini, manusia mencoba mengurut makna di balik kata-kata sebagai sebagai sebuah pedoman hidup. Ada sebuah harapan besar bahwa makna kata-kata itu akan mengantarkannya pada kehidupan yang bermakna dan bijaksana.
Seorang mistik pulang dari padang gurun. "Katakanlah, seperti apakah Tuhan itu!" tanya orang-orang mendesak. Tetapi bagaimana mungkin mengungkapkan dalam kata-kata apa yang dialaminya dalam lubuk hatinya yang paling dalam? Mungkinkah mengungkapkan Yang Mahabesar dalam kata-kata manusiawi?
Akhirnya ia memberi mereka sebuah rumusan -- begitu kurang tepat dan serampangan! -- dengan harapan bahwa beberapa dari antara mereka mungkin akan tertarik untuk mencari sendiri apa yang dialaminya.
Mereka berpegang kuat pada rumusan itu. Mereka mengangkatnya menjadi naskah suci. Mereka memaksakannya kepada setiap orang sebagai kepercayaan suci. Mereka bersusah payah menyebarkannya di negeri-negeri asing. Bahkan ada yang mengorbankan nyawanya demi rumusan itu.
Orang mistik itu pun menjadi sedih. Mungkin lebih baik, seandainya dulu dia tidak perbah berbicara.
Rupanya ada banyak pengalaman hidup yang begitu berharga dan menggerakkan jiwa tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Tak ada kata yang mampu mengungkapkan seluruh makna yang mewakili seluruh pengalaman hidup yang melibatkan ketajaman pikiran, kedalaman hati, serta pergulatan jiwa dan raga. Makna-makna itu hanya bisa dirasakan, dipahami, diresapi, dan dimaknai dengan mengalaminya sendiri dalam kesadaran dan keterbukaan diri.
Saatnya untuk kembali ke kandang, diri kita masing-masing, untuk melihat kembali ke dalam diri kita masing-masing dalam mengusahakan pengalaman-pengalaman hidup yang mengembangkan hati, pikiran, dan perbuatan dalam kerangka mendidik diri pada keluhuran nama-Nya. Ada yang begitu besar, agung, dan mulai yang tak dapat ditemukan dalam kata-kata, namun hanya bisa dirasakan dan dialami dalam keheningan batin, relasi mendalam dengan Sang Ilahi, dan nyata dalam perbuatan baik dengan sesama dan semesta.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI