Manusia tidak kekurangan kekuatan, mereka hanya kekurangan kemauan. (Victor Hugo)
Kemampuan dalam diri manusia merupakan anugerah dari Sang Pencipta yang diberikan dengan cuma-cuma karena kebaikan dan kemurahn-Nya dengan sebuah harapan besar bahwa manusia mampu lebih berkembang dalam kehidupan diri dan komunitas.Â
Manusia dianugerahi segala sistem dan jejaring yang mendukung kemampuan manusia dalam wujud jiwa dan raga yang merupakan kolaborasi dalam diri yang begitu sempurna dan mengagumkan.Â
Tak ada desainer yang sehebat Sang Ilahi, yang mampu merancang sesuatu dengan tanpa cela sedikitpun, itulah manusia sebagai Mahakarya Ilahi yang patut disyukuri dalam penyerahan diri dan pujian.
Dalam proses kehidupan hari demi hari, manusia diharapkan mengembangkan diri secara lebih optimal segala anugerah yang ada itu. Pikiran yang memiliki kemampuan dasar yang mampu menembus segala lorong-lorong kehidupan manusia sudah seharusnya menjadi kesempatan manusia untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang berfaedah, berakhlak, dan mengembangkan dunia dalam kemajuan zaman yang menjadikan manusia dan semesta berjalan seiring sejalan dalam keluhuran hidup.Â
Kecerdasan dan intelektualitas manusia sejatinya menjadi kesempatan untuk mengembangkan dunia dalam kehidupan yang lebih efesien dan efektif tanpa harus meninggalkan humanisme, nilai-nilai luhur, dan rasa rendah hati pada kuasa Sang Ilahi.
Sisi yang lain, manusia juga dianugerahi hati yang mampu memberikan kearifan dan kebijaksanaan dalam segala dinamika kehidupan manusia yang melibatkan tutur kata dan perbuatan sebagai diri pribadi maupun komunitas sosial-moral.Â
Kedalaman hati yang terolah dengan baik dan berkesinambungan senantiasa menggerakkan manusia pada komitmen pada hal-hal baik dan juga komitmen untuk peduli pada sesama dalam kerangka kemanusiaan dan keadilan sosial.Â
Hati yang arif dan bijaksana menjadi sahabat karib bagi pemikiran-pemikiran hebat dalam memanusiakan manusia dan mengembangkan dunia dalam tutur kata yang santun serta perbuatan yang menjunjung harkat dan martabat.
Jiwa dan raga manusia sesungguhnya sangat menunjang untuk maju dan berkembang secara pribadi dan komunitas. Jiwa dan raga manusia sangat memungkinkan untuk memampukan manusia dalam banyak hal, terlebih hal-hal yang positif dan sinergis dengan nilai-nilai kehidupan yang inspiratif-bermakna.Â