Pemahaman tentang kebajikan yang terus meluncur dalam refleksi peradaban dan humanisme senantiasa mampu menggerakkan pribadi dan orang lain secara sinergis untuk membangun komitmen diri yang melahirkan aksi-aksi atau tindakan nyata yang bajik dan baik secara terus-menerus dan berkesinambungan.
Alangkah indah dan mengagumkannya, tatkala kata-kata yang terucap tentang kebajikan TAK melebihi banyaknya tindakan nyata yang mengembangkan diri dan orang lain menuju keselarasan nilai-nilai kehidupan.Â
Sungguh mempesonanya, ketika kata-kata yang tertulis mengalir merangkai kalimat, paragraf, karangan, wacana yang sangat semantis dan pragmatis tentang kebajikan TAK melebihi tindakan nyata yang memberikan makna pada dunia untuk selalu beradab, bajik, bijak, baik, santun, teduh, tenteram, dan segala hal positif yang mendamaikan segala jiwa.Â
Akhirnya, betapa teduhnya tatkala kebajikan merasuki seluruh jiwa yang merangkai iman dan perbuatan dalam kepasrahan yang sungguh agung dan luhur kepada-Nya.
Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup.Â
@Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H