Pernahkah hatimu dipenuhi rasa kagum yang tak terhingga ketika mendengar seekor burung berkicau? Biarlah suara-suara itu mengatasi segala perkataan dan pemikiran.
Kekaguman dalam hidup menjadi sebuah pintu menuju kematangan jiwa dalam memandang dan menjalani hidup ini. Kesibukan dalam hiruk-pikuk kehidupan dari pagi hingga malam, hari demi hari, terkadang melupakan waktu untuk menikmati kekaguman atas segala sesuatu di sekitar. Dalam kesadaran penuh makna, melihat orang yang berjalan dan berpapasan tanpa kata maupun bertegur sapa adalah sebuah keajaiban dunia yang begitu mengagumkan. Namun itu semua sering terlewatkan begitu saja tanpa kagum di dalam rasa.
Memandang bunga di taman terus tumbuh dari hari ke hari menjadi sebuah permenungan inspiratif yang melegakan jiwa yang melampaui kekuatan pikiran. Dahan yang semakin membesar, daun yang menghijau, dan bunga yang memberi keindahan merupakan anugerah kekaguman hidup yang memberikan makna, betapa elok alam ini dan betapa agung kuasa-Nya.
Keluhan seorang murid kepada Guru Zen-nya yang selalu diulang-ulang adalah: "Bapak menyembunyikan rahasia terdalam ilmu Zen dariku." Dan ia tidak mau percaya kalau sang Guru menyangkal keluhannya.
Pada suatu hari sang Guru mengajaknya berjalan-jalan menyusuri bukit. Waktu itu mereka mendengar seekor burung berkicau.
"Apakah engkau tadi mendengar burung berkicau?" tanya sang Guru.
'Ya," jawab si murid.
"Nah, sekarang engkau tahu, bahwa aku tidak menyembunyikan sesuatu pun darimu."
"Ya," kata si murid.
Kehidupan memberi kejutan-kejutan yang mempesonakan jiwa dalam kekaguman jiwa yang seringkali sulit diucapkan dengan kata-kata, bahkan daya nalar pikiran pun akan leleh dalam nikmat yang memikat hati. Keajaiban dunia bukanlah hanya tentang segala sesuatu yang nampak besar dan hebat saja, namun hal-hal kecil dan biasa dalam kehidupan ini juga layak menjadi keajaiban dunia yang patut disyukuri dan dan dikagumi. Burung berkicau mengisi dunia dengan iramanya yang begitu unik dan beragam adalah keajaiban yang begitu mengagumkan.
Di atas segalanya itu, ajaiblah Tuhan sungguh dahsyat kuasa-Nya karena kasih-Nya tetap abadi selamanya.
Saatnya untuk kembali ke kandang, diri kita masing-masing, untuk melihat kembali ke dalam diri kita masing-masing dan segala sesuatu di sekitar kita, sudahkah kita menyadari betapa mengagumkannya semua itu.Kembali ke Kandang, adalah sebuah permenungan hidup di malam hari menjelang menuju pembaringan jiwa dan raga setelah seharian merangkai kisah kehidupan lewat segala dinamika yang ada. Terinspirasi dari buku "Burung Berkicau" karya Anthony de Mello SJ (1984, Yayasan Cipta Loka Caraka), renungan malam dalam bingkai "Kembali ke Kandang" ini mencoba memaknai hidup yang penuh makna ini sehingga hidup menjadi lebih hidup lewat kutipan kisah penuh makna dari Anthony de Mello.
@Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H