Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis Makna (33): Menghidupi Hidup di Kala Gagal Maupun Berhasil

20 Juli 2021   04:04 Diperbarui: 20 Juli 2021   04:52 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali jatuh. (Confusius)

Kegagalan adalah sebuah waktu di mana proses yang diharapkan berjalan dengan lancar namun harus terhenti sejenak dalam sebuah permenungan yang membawa manusia pada pengulangan pengalaman dalam pikiran yang berpadu dengan rasa yang tak menentu. Situasi gagal dalam kehidupan dengan spontan membuat pribadi jatuh pada kehampaan dan kekecewaan yang mendera jiwa dan raga. Harapan tak mau berdamai dengan kenyataan, ada ruang hampa yang menjadikannya menusuk rasa dan menyengat budi.

Kegagalan yang terus-menerus dijadikan potret buruk dalam sketsa kehidupan tidak akan memberikan makna dan semangat apapun dalam kehidupan yang terus berjalan ini. Kegagalan tetaplah kegagalan yang tidak bisa diganti dan tidak perlu terus-menerus disesali dalam duka dan amarah penuh kecewa. Justru kegagalan seharusnya dijadikan sebagai pembelajaran hidup yang berharga dalam menata kembali hidup dan merajut benang-benang makna kehidupan yang lebih erat dan mendalam. Kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, namun justru menjadi kesempatan untuk menguji mentalitas dan kualitas diri dalam menghadapi segala dinamika kehidupan.

Illustrasi. parenting.firstcry.com
Illustrasi. parenting.firstcry.com
Ada sebuah kebodohan absolut: tatkala manusia hanya duduk termenung meratap, melamun tak tahu arah pikiran yang bergejolak dalam pikiran sempit dan picik, berpikir kerdil tentang kesuksesan yang sudah berakhir, dan membangun persepsi bahwa dunia sudah berakhir. Manusia adalah makhluk hebat yang sesungguhnya dianugerahi Sang Pencipta segala daya upaya berjuang di dunia ini. Manusia sejatinya diciptakan dengan segala jiwa dan raga yang tidak mudah patah, tidak mudah hancur, dan tidak mudah menyerah. Dalam perjalanan hidup ini, manusia diberi kesempatan untuk menjadi kuat, ulet, kokoh, kreatif, dan bersemangat.

Pada waktunya kegagalan senantiasa menjadi kesempatan yang bermakna untuk bangkit dan menjadi lebih kuat lagi dari sebelumnya untuk menjalani hidup ini dalam menggapai harapan dan cita-cita dalam hidup. Dalam kehidupan yang panjang ini, gagal adalah hal biasa, justru yang luar biasa adalah bagaimana manusia bangkit setiap kali gagal. Pantang menyerah, tidak mudah kalah, selalu belajar dari kegagalan yang ada, optimis pada kesempatan lebih baik di masa depan, yakin bisa jika mau terus berusaha, adalah nilai-nilai kehidupan (life values) yang harus selalu dipelihara dalam kehidupan ini.

Illustrasi. www.wamda.com
Illustrasi. www.wamda.com
Menjadi luar biasa dalam menjalani hidup ini merupakan pegangan hebat untuk terus menjaga semangat di kala gagal, sekaligus juga menjadi pengingat yang mempesona di kala berhasil. Ketika manusia mampu bangkit dari kegagalan berkat api semangat yang luar biasa, itu adalah pengalaman yang mengagumkan dan selalu menginspirasi diri dan orang lain. Kesuksesan benar-benar menjadi buah dan berkah dari perjuangan hidup dan pemaknaan hidup. Itu pula akan menjadi pengingat untuk tetap luar biasa di kala berhasil, karena bisa saja jatuh kembali di saat sedang dalam kejayaan dan kesuksesan.

Bersikap baik dan berkomitmen pada nilai-nilai baik di kala sukses juga sebuah perjuangan, sama sulitnya dan harus selalu diperjuangkan seperti halnya bangkit di kala gagal. Menjaga kesuksesan juga membutuhkan perjuangan, sama halnya mengusahakan kesuksesan di kala bangkit dari kegagalan. Pada akhirnya, manusia harus siap dan mau belajar setiap saat dalam menghadapi dan mengalami dinamika kehidupan yang ada. Gagal, berhasil, jatuh, bangkit, dan apapun itu sudah semestinya dimaknai sebagai pembelajaran hidup untuk hidup yang lebih hidup dengan setia menghidupi hidup ini dengan nilai-nilai kehidupan. Hidup.

Illustrasi Menulis Makna. aprilamente.info
Illustrasi Menulis Makna. aprilamente.info
@Menulis Makna: adalah sebuah uraian untuk mencecap kehidupan yang begitu agung dan mulia ini. Hidup ini penuh dengan makna sebagai kristalisasi pengalaman dan refleksi untuk menjadi inspirasi bagi diri sendiri, sesama, dan semesta. Menulis Makna akan menjadi sejarah perjalanan makna kehidupan yang selalu abadi, tidak hilang ditelan badai kehidupan yang merusak peradaban manusia. Menulis Makna, menulis kebijaksanaan hidup. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun