Aku berharap di sisa hidupku ini, engkau mau menjaga diriku dari gangguan para pengerat yang mencabik-cabik kabelku.Â
Manusia... apakah engkau mau menggunakan benda yang buruk rupa dan kotor ini, pasti kalian tidak mau. Maka, rawatlah aku seperti merawat anakmu sendiri dan mengasuhnya hingga dewasa kelak. Jangan biarkan diriku mati termakan usia, Manusia.
Aku tetap bangga dan tidak malu untuk menjadi sebuah benda yang buruk rupa. Banyak benda-benda mencaci maki diriku ini, tetapi aku tetap mengabaikan setiap caci dan makian yang menerpa diriku ini dan mencoba untuk bersabar dan berserah kepada yang di atas.Â
Aku pun tidak malu untuk menawarkan kebaikanku kepada sesama terutama kepada para manusia-manusia. Karena, Tuhan pun tahu siapa yang lebih pantas untuk bersamanya di surga nanti bila ku telah tiada nanti. Amin.
Why#venT
*Tatkala Fajar: adalah sebuah kisah reflektif yang belajar kebijaksanaan dari benda-benda yang ada di sekitar manusia. Semesta benar-benar begitu kaya akan kebijaksanaan hidup dan menjadi kesempatan bagi manusia untuk mendewasakan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H