Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Seri untuk Negeri (11): Mengupayakan Kedalaman Intelektual dalam Pendidikan

18 April 2021   04:04 Diperbarui: 20 April 2021   10:21 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. www.genpi.co

Berangkat dari konsep ini, saatnya membangun proses pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada guru dan buku belaka. Fenomena sosial dan lingkungan dapat menjadi sumber belajar yang aktual dan faktual. Bahkan lebih dari itu, pembelajaran sudah waktunya menembus ruang kelas dan pagar sekolah, di mana mereka dapat belajar langsung dari lingkungan sosial dan lingkungan hidup yang nyata.

Kedua, menggunakan kemampuan intelektual demi kebaikan sesama dan lingkungan merupakan komitmen besar dalam kedalaman intelektual.

Dunia pendidikan sudah sejatinya mengarahkan anak didik untuk belajar secara mendalam demi kepentingan dan kebaikan sesama dan lingkungan sekitar.

Penting sekali menekankan kerangka dan semangat belajar bagi anak didik yang memadukan antara: moral dan intelektual, pergulatan permasalahan hidup dan nilai kehidupan (life value), sintesa harmoni iman dan dalam setiap pembelajaran karena perpaduan ini akan melahirkan kebijaksanaan dalam hidup.

Sesungguhnya kedalaman intelektual membentuk anak didik untuk memperjuangkan hidup yang lebih adil dan beradab.

Belajar yang mengusahakan kedalaman intelektual adalah kebutuhan dasar bagi dunia pendidikan. Betapa arif dan bijaksana tatkala anak-anak mampu belajar dan memahami ilmu pengetahuan berdasarkan sudut pandang etika moral di mana mereka memandang secara kritis ilmu yang dipelajarinya atas dasar nilai-nilai kemanusiaan sehingga mempertimbangkan dampaknya bagi manusia, lingkungan, dan dunia.

Lebih indah lagi, saat anak didik mampu menggunakan ilmu yang dimilikinya untuk melayani sesama dan memperjuangkan masyarakat yang adil, damai, dan penuh cinta kasih satu sama lainnya. Sudah banyak orang yang pintar di negara ini, namun lebih sedikit orang yang punya hati pada sesama dan lingkungan.

Ketiga, kedalaman intelektual selalu menuntut belajar sepanjang hayat

Selama manusia masih hidup dan dunia ini ada maka menjadi sebuah hukum absolut bahwa manusia harus belajar terus-menerus. Dunia ini memiliki sumber belajar yang sangat kaya dan tidak terbatas.

Oleh karena itu, sekolah sudah seharusnya menumbuhkan sikap belajar terus-menerus sepanjang hidup. Yang harus ditegaskan adalah belajar itu penting, tetapi jauh lebih penting bagaimana menguasai cara dan menghidupkan hasrat belajar.

Maka, sekolah semestinya mendorong anak didik untuk belajar dengan perasaan senang dan mendapatkan inspirasi dari apa yang dipelajarinya.

Akhirnya, kedalaman intelektual mendorong manusia pada kebijaksanaan dan kearifan dalam belajar sepanjang hayat. Dunia pendidikan sudah seharusnya mengusahakan kedalaman intelektual sebagai bagian mengembangkan peradaban yang beradab.

Indonesia pasti bisa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun