Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Setelah Senja (5): Berakhir di Titik (.)

28 Januari 2021   07:07 Diperbarui: 28 Januari 2021   07:36 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku merasa ini mungkin sebuah jawaban atas hidupku yang terlalu hambar ini; sebuah petualangan baru! Sesampaiku di rumah, aku melihat ruang tamuku hancur. Kursiku jatuh, dan ada gelas yang jatuh berkeping-keping, di sampingnya ada kertas-kertasku yang berserakan di lantai. 

Aku berbalik badan untuk menutup pintu, dan di belakang pintu, ada secarik kertas. Kertas itu ditancapkan di belakang pintu dengan sebuah panah mainan kecil. Di kertas itu tertulis, "Peradaban manusia tak pernah berubah. Juga kamu yang membunuh ayah. Ini untukmu." Seketika itu, terdengar sebuah ledakan besar, dan aku terlempar ke belakang. Semua menjadi gelap dan hening; rupanya ini adalah balasan atas perbuatanku.

*WHy-eLA

**Setelah Senja: sebuah kisah imajinatif reflektif yang mencoba mendaratkan nilai-nilai kehidupan (life value) dalam kisah fiksi ke dalam konteks zaman yang sangat nyata dalam realita hidup ini. 

***Setelah Senja: Dari pagi menjelang malam ada berbagai dinamika kehidupan yang menjadi bagian cerita hidup kita. Semuanya itu akan berjalan begitu saja dan pada akhirnya terlupakan begitu saja pula jika kita tidak berusaha mengendapkannya dalam sebuah permenungan sederhana tentang hidup ini demi hidup yang lebih hidup setiap harinya. "Setelah Senja" masuk dalam permenungan malam untuk hidup yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun