Keluarga yang kondusif dan berkembang positif adalah keluarga yang setiap anggotanya mampu dan mau menghargai, memahami, membantu satu sama lain, bukan menutut lebhi dahulu untuk dihargai, dipahami, atau dibantu. Kerendahan hati inilah yang dapat mengembangkan pribadi-pribadi menjadi pribadi yang berkualitas.
Akan sangat menyenangkan dan menggembirakan jika keadaan positif tersebut juga terjadi dalam proses pendidikan. Habitus mendengarkan akan menjadikan sekolah sebagai tempat yang apresiatif, ekpresif, persuasif, dan kolaboratif.Â
Ketika proses belajar banyak memberi kesempatan pada anak didik untuk membaca berbagai sumber bacaan dan menuliskan apa yang dirasakan dan dipelajari, tentunya ini akan menjadi sebuah situasi pengembangan diri yang positif seperti yang Winfrey alami.
Ketika belajar tidak didominasi oleh guru dengan segala teori dan kata-katanya sehingga anak-anak punya banyak kesempatan untuk bereksplorasi dan berekspresi, tentunya ini akan memberi kesempatan yang besar untuk anak-anak mengolah potensi terpendam dalam dirinya.Â
Ketika sekolah bukan lagi sebuah transfer ilmu pengetahuan tapi sebuah komunikasi pikiran, perasaan, dan komitmen hidup, maka sangat menyenangkan sekali berada di sekolah layaknya sebuah keluarga yang damai, sejahtera, dan penuh kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H