Mohon tunggu...
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris
FX Aris Wahyu Prasetyo Saris Mohon Tunggu... Penulis - Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Penulis, Pembaca, Petualang, dan Pencari Makna.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saksikan Siaran Langsung, Pemimpin vs Pemimpi

18 April 2018   11:07 Diperbarui: 18 April 2018   11:23 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan dalam hidup harus diperjuangkan setiap saat dalam sebuah ketulusan dan ketekunan. Kemauan belajar terus-menerus adalah senjata ampuh untuk mewujudkan harapan-harapan itu. Gerald McGinnis, Presiden dan Direktur Utama Respironics, Inc., berkata, "Pergunakanlah waktu Anda untuk mendengarkan serta membaca kira-kira sepuluh kali lebih banyak dari waktu yang Anda gunakan untuk berbicara. Ini akan memastikan Anda terus belajar serta memperbaiki diri."

McGinnis hendak mengingatkan kita bahwa kita perlu menabung informasi dan pengalaman lewat membaca dan mendengarkan. Informasi dan pengalaman itu akhirnya dapat dimaknai sebagai nilai-nilai hidup yang membangun karakter diri yang positif. Menjadi pemimpin membutuhkan perjuangan dalam penuh harapan akan hari baik. 

Menjadi pemimpin membutuhkan ketulusan dan ketekunan. Akan tetapi, menjadi pemimpi cukup tidur nyenyak atau melamun dengan penuh fantasi lalu berkata-kata tentang kekhawatiran pribadi seolah-olah menjadi kekhawatiran dunia. Selamat menonton siaran langsung dalam realita kehidupan, Pemimpin vs Pemimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun