Kontekstualisasi pendidikan menjadi sebuah kebutuhan utama dan mendasar dengan membentuk collaboration frame antara materi dan kehidupan nyata sehingga sekolah benar-benar mengolah manusia untuk menjadi lebih manusiawi. Dengan demikian, pembelajaran tentunya tidak sekadar belajar dari buku teks dan di ruang kelas tetapi pembelajaran dapat melibatkan segala sesuatu yang nyata dan ada di sekitar lingkungan anak. Bahkan lebih dari itu, anak didik dapat belajar dari masyarakat dengan segala fenomena sosial, ekonomi, politik, dan geografisnya.
      Akhirnya, tahun 2018 menjadi momen yang baik untuk melakukan instropeksi, evaluasi, refleksi, dan akhirnya membangun aksi nyata bagi dunia pendidikan demi menciptakan pendidikan yang humanis. Sekolah menjadi senjata andalan untuk mempersiapkan generasi yang mengedepankan aspek manusiawi untuk membangun bangsa yang beradab. Semoga tragedi pendidikan segera berakhir! Indonesia berharap.