Mohon tunggu...
Martika Widiyaningsih
Martika Widiyaningsih Mohon Tunggu... Freelancer - martiwi28_

Human.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membentuk Irigasi untuk Keseimbangan Pengairan Lahan Pesawahan

11 April 2019   00:52 Diperbarui: 11 April 2019   01:34 1700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Irigasi atau pengairan adalah suatu usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan dan saluran-saluran ke sawah-sawah atau ke ladang-ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Pengairan mengandung arti memanfaatkan dan menambah sumber air dalam tingkat tersedia bagi kehidupan tanaman. 

Apabila air terdapat berlebihan dalam tanah maka perlu dilakukan pembuangan (drainase), agar tidak mengganggu kehidupan tanaman. Sekitar 86% produksi beras nasional berasal dari daerah sawah beririgasi. Jadi sawah irigasi merupakan faktor utama dalam pencapaian ketahanan pangan nasional. Agar produksi beras di lahan beririgasi maksimal, maka jaringan irigasi harus dikelola dengan baik.

Irigasi memiliki fungsi yang sangat banyak selain untuk mengalirkan air menuju pesawahan. Saat ini, Banyak petani yang sangat membutuhkan air untuk lahan pesawahan mereka. Dengan terjadinya musim kemarau di Indonesia yang kemungkinan akan terjadi pada bulan Agustus mendatang, beberapa petani yang tergabung dalam Poktan atau Kelompok Tani harus menghadapi musim kemarau tersebut.

Pengairan Irigasi menuju lahan pesawahan ini sangatlah penting, pasalnya, jika musim kemarau datang, Petani tidak perlu lagi kesusahan untuk mencari air jauh-jauh. Beberapa Kelompok Tani yang tergabung menjadi Gabungan Kelompok Tani di daerah Karawang telah menyalurkan aliran sungai Irigasi ke pengairan Tersier. Dengan membuka penutup bendungan Irigasi, kelompok tani sudah bisa membuka atau membuat drainase untuk lahan pesawahannya.

Hal ini hanya dilakukan untuk beberapa lahan pesawahan yang dekat dengan sumber mata air. Gabungan Kelompok Tani yang terdiri dari beberapa Kelompok Tani juga di bantu oleh PPL yang mengunjungi Desa mereka. 

PPL yang membantu memberi arahan kepada para Petani juga ikut turun tangan menanggapi hal ini. Pasalnya, beberapa PPL yang ikut membantu memberikan sebuah Inovasi mengenai Pengairan ini. Terdapat 3 Sistem pengairan yang bisa di terapkan, antara lain :

1. Sistem Pengairan Rotasi

Pengairan bergilir (rotational irrigation) merupakan teknik pengairan dimana pemberian air dilakukan pada suatu luasan tertentu untuk periode tertentu,  sehingga areal tersebut menyimpan air yang dapat digunakan hingga periode pengairan berikutnya dilakukan.

2. Sistem Pengairan Berselang

Pengairan berselang (intermittent irrigation) adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian.

3. Sistem Pengairan terus menerus

Sistem Pengairan terus menerus (continous flow) banyak digunakan para petani di Indonesia. Sistem irigasi terus menerus (continuous flow) dilakukan dengan memberikan air kepada tanaman dan dibiarkan tergenang mulai beberapa hari setelah tanam hingga beberapa hari menjelang panen.

Penerapan ke-3 sistem ini akan di terapkan jika sumber air dari Irigasi bisa berjalan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun