Mohon tunggu...
Martinus Rehan Uran
Martinus Rehan Uran Mohon Tunggu... Guru - Martinus Rehan Uran , seorang pendidik pada sekolah menengah pertama

belajarlah terus menjadi manusia berkualitas

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kepemimpinan Transformasional dalam Pengembangan Sumber Daya Guru Berkinerja Tinggi

12 Januari 2024   09:58 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:05 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yaitu pemimpin yang mampu memberikan motivasi untuk membangkitkan semangat dan dorongan agar para anggota bersamanya berusaha meraih presdstasi yang tinggi. Dalam proses ini pemimpin menjadi inspiraasi dengan memberikan contoh positip melalui tindakan, sikap dan pencapaian pribadi, menunjuknan ketekunan dan dedikasi yang tinggi, menggunakan kata-kata yang membangkitkan semangat, serta mengarahkan perhatian pada tujuan bersama.

intellectual stimulation  yaitu proses merangsang pikiran seseorang secara intelektual. Mendorong atau terlibat dalam aktivitas yang membantu seseorang mengembangkan ide-ide baru atau meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu konsep,. Berpartisipasi dalam diskusi atau berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki pandangan atau pengetahuan yang berbeda, sehingga menciptakan lingkungan yang merangsang pertukaran ide dan pandangan. Terlibat dalam pembelajaran yang melibatkan pemecahan masalah, analisis, dan pemikiran kritis, daripada hanya menerima informasi secara pasif. Mempertahankan sikap terbuka terhadap ide-ide baru, konsep, atau informasi, bahkan jika mereka bertentangan dengan pemahaman atau pandangan yang sudah ada. Merangsang kreativitas dan inovasi dengan mendorong orang untuk berpikir di luar batas dan mencari solusi yang belum terpikirkan sebelumnya

Individualized consideration. Pemimpin yang memosisikan dirinya sebagai pelatih dan mentor untuk mencapai tujuan serta membedayakan potensi anggota untuk belajar hal-hal baru dalam iklim kerja yang baik. Pemimpin selalu melakukan pemantuan kepada anggota  ketika didelegasikan

Selain empat komponen dalam kepemimpinan transformasional, seorang transformasionais berkarakter visioner, inspiratif, adaptasi, berpikir terbuka dan progres.

Pemimpin berkarakter visioner mampu memprediksi kondisi yang ideal bagi organisasi sebelum merencanakan perubahan untuk mencapai visi tersebut. Mengembangkan suatu visi organisasi, para pemimpin transformasional harus memiliki pola pikir optimis tentang perkembangan, dan terus-menerus menganalisis bagaimana perkembangan tersebut dapat berdampak pada industri dan perusahaan mereka.

Pemimpin barkarakter menginspirasi harus mampu memberikan teladan yang etis, menunjukan sikap empati, tulus, optimis, serta berwibawa. Sikap-sikap positip tersebut, memudahkan terlaksananya perubahan yang diperlukan. Tanpa sikap inspiratif, para anggota tidak akan mampu mengubah pola pikir, pola kerja sesuai tuntutan perubahan itu sendiri.

Pemimpin berkarakter adaptif yakni pemimpin yang mampu menyesuikan diri dengan lingkungan kerja dinamis, mencari cara meminimalisir risiko yang dihasilkan dari berbagai implementasi dan perubahan baru, menjawab tantangan dari dinamika pasar yang baru, serta mencoba berbagai metode untuk melakukan tugas-tugas tertentu demi kemajuan perusahaan.

Pemimpin tranformasional barkarakter berpikir terbuka yakni pemimpin yang berusaha untuk tidak bersikap konservatif atau skeptis; ia memiliki kemauan kuat mencoba hal-hal baru melalui tindakan-tindakan inovatif dan kreatif produktif.

Pemimpin transformasional berkarakter progresif bersedia menerima gagasan dan praktik terbaik organisasi. Pemimpin yang tidak takut menantang diri terhadap hal-hal baru selama dinilai, dianalisis bisa memberi keuntungan bagi masa depan organisasi.

Gaya kepemimpinan tranformasional sangat penting dalam organisai karena dari cirikhas serta karakternya menegaskan dalam diri pemimpin itu tumbuh keyakinan diri yang kuat, berkomitmen tinggi, memiliki visi yang jelas, menjadi pribadi tekun, pekerja keras, militan, konsisten dan mampu hadir dengan ide-ide besar yang meyakinkan anggota untuk mengikutinya. (Wijayanto,Ghufron,Wuryandini 2021, 60-61).

Jadi dapat dikatakan bahwa kepemimpinan tranformasional adalah kepemimpinan pembaharuan yang visioner, kreatif dan inovatif yang mampu memberi pengaruh kepada anggota untuk berpikir secara cerdas, mengatasi masalah dengan dengan cara  atau pendekatan baru serta melakukan segala sesuatu secara out the box. Kepemimpinan transformasional mampu mendobrak kemapanan kepada ketidaknyamanan supaya orang terbuka pikiran untuk mengevaluasi  dan mengkritisi dengan cara dan metode baru. Oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah dengan menerapkan gaya kepemimpinan transformasional menjadi unsur penting dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dalam mengembangkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif dan kreatif hanya dapat terealisasi dengan baik karena seorang transformasionalis mengetahui cara dan teknik memengaruhi, menggerakan anggotanya.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun