Mohon tunggu...
Martinus Nicoadi Tekol
Martinus Nicoadi Tekol Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Swasta Katolik

Saya adalah seorang yang masih harus banyak belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengalaman PPL Project Based Learning PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2 Tahun 2022

2 Januari 2023   11:23 Diperbarui: 21 Januari 2023   10:16 1581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat pagi/ siang/ sore Bapak/ Ibu pembaca setia kompasiana, izinkan saya membagikan pengalaman saya dalam mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan Project Based Learning Materi Laju Reaksi PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2 tahun 2022 sebagai berikut:

Tujuan yang ingin dicapai

Kegiatan yang dilakukan ini memiliki tujuan agar guru menerapkan model pembelajaran PjBL (Project Based Learning) menggunakan media pembelajaran yang terintegrasi dengan TIK menggunakan pendekatan TPACK pada materi Laju Reaksi (Teori tumbukan dan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi), siswa mencapai ketuntasan dalam ranah kognitif lebih dari 70%, ranah psikomotorik 100% dan ranah afektif minimal B (Baik).

Kondisi dan situasi

Guru selama ini kurang kreatif mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran karena sudah terbiasa dan terlalu nyaman menggunakan metode pembelajaran ceramah dengan powerpoint sederhana dan menulis di papan tulis. Penugasan dan penilaian yang dilakukan selama ini lebih banyak dalam bentuk tertulis menggunakan kertas. Hal tersebut kurang relevan lagi berdasarkan perkembangan zaman dan tuntutan pendidikan di Indonesia saat ini yang menekankan pada pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skills) berbasis TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) menggunakan keterampilan berpikir abad 21 - 4C (Communication, Collaboration, Creativity and Critical Thinking). Tuntutan nilai KKM 78 dari sekolah untuk mata pelajaran kimia membuat guru harus kreatif dan inovatif dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar agar siswa dapat memahami materi secara keseluruhan agar memiliki kemampuan berfikir tingkat tinggi (HOTS). 

Berdasarkan masalah tersebut maka, guru harus mau belajar dan berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi, salah satunya adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran PjBL (Project Based Learning) yang terintegrasi dengan TIK menggunakan pendekatan TPACK. 

Pembelajaran berpusat kepada siswa dan penggunaan teknologi dioptimalkan agar guru dan siswa terbiasa menggunakan pendekatan TPACK dalam pembelajaran dengan memanfaatkan media sarana dan prasarana  yang  ada  di  sekolah  secara  maksimal dapat   memudahkan   siswa   dalam   memahami materi  sesuai  dengan  kompetensi  yang  ingin dicapai. 

Project Based Learning dapat    membantu    siswa    dalam belajar kelompok, mengembangkan keterampilan   dan   proyek   yang   dikerjakan mampu memberikan pengalaman pribadi pada siswa dan dapat menekankan kegiatan  belajar  yang  berpusat  pada  siswa. Pada penelitian  Bagheri  (2013)  dalam  jurnalnya pembelajaran berbasis proyek (PjBL) dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar  siswa.

Peran dan tanggung jawab guru 

Dalam praktik ini peran dan tanggung jawab guru yaitu merancang kegiatan pembelajaran, sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuan melalui proyek yang harus dibuat oleh siswa dengan menggunakan panduan LKPD dan sumber literatur yang diberikan dan mengintegrasikannya dengan TIK menggunakan pendekatan TPACK dalam bentuk Learning Management System (moodle), Google Form, Google Sheets, Kahoot dan Video pembelajaran. 

Guru memberikan motivasi dan mendampingi proses diskusi, pembuatan proyek dan memberikan penguatan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh siswa.

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan

Tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut adalah kebiasaan dan rasa nyaman mengajar menggunakan metode ceramah, penggunaan media powerpoint dan papan tulis secara sederhana, pola pikir siswa yang menganggap jika guru tidak memberikan pengajaran dengan metode ceramah dianggap seperti belum belajar, mereka masih berpikir pembelajaran harus selalu berpusat pada guru, sementara perkembangan zaman dan abad 21 mengharuskan guru untuk mau berubah dan belajar untuk menyesuaikan hal tersebut agar pembelajaran menjadi inovatif dan berpusat kepada siswa.

Pihak yang terlibat dalam kegiatan ini adalah siswa, orangtua siswa, rekan guru, tata usaha dan Kepala Sekolah. Setiap pihak memiliki tugas dan peran masing-masing yang berbeda, yang saling bekerjasama dan bersinergi dalam mewujudkan keberhasilan dari pembelajaran inovatif ini. 

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan

Langkah pertama adalah mencari permasalahan kontekstual yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Penulis memilih proses browning/ pencoklatan apel yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan peristiwa tersebut, penulis menghubungkan hal apa yang menyebabkan proses browning pada apel, kemudian apa kaitannya dengan laju/ waktu reaksi. 

Berdasarkan permasalahan yang sudah ditentukan tersebut, guru merancang tahapan pembelajaran sebagai berikut:

TAHAPAN PEMBELAJARAN

Fase 1 : Penentuan Pertanyaan Mendasar
Melalui LKPD yang diberikan melalui LMS (moodle), siswa diminta merancang proyek penghambatan proses browning pada apel. Pembelajaran diawali dengan penentuan pertanyaan mendasar yang menjadi landasan mereka untuk membuat proyek.

Fase 2 : Mendesain perencanaan proyek

Mereka melakukan eksplorasi jurnal untuk mencari waktu pengamatan yang efektif untuk melihat proses browning yang terjadi, kemudian merancang studi literatur hingga waktu pelaksanaan proyek bersama dengan kelompok masing-masing. Bersamaan dengan hal tersebut, guru meminta siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan penuntun yang membuat siswa mempelajari tentang hubungan teori tumbukan dan energi aktivasi terhadap terbentuknya suatu reaksi kimia serta faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi seperti konsentrasi, suhu, luas permukaan dan katalis menggunakan bahan ajar dan sumber literatur lainnya. Guru melanjutkan dengan membahas jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pengantar tersebut dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk memaparkan terlebih dahulu jawaban mereka, kemudian guru memberikan penguatan dan perbaikan bagi siswa yang mengalami miskonsepsi.

Siswa merancang proyek
Siswa merancang proyek

Fase 3 : Menyusun Jadwal

Hasil rancangan jadwal proyek yang sudah dibuat bersama kelompok kemudian dipresentasikan di depan guru dan teman-teman untuk mendapatkan masukan dan validasi dari guru dan teman-teman sekelas. Setelah mendapatkan validasi, mereka melakukan percobaan mandiri bersama kelompok di luar waktu pembelajaran di kelas. 

Siswa menyusun jadwal dan mempresentasikannya
Siswa menyusun jadwal dan mempresentasikannya

Fase 4 : Memonitor Keaktifan Dan Perkembangan Proyek

Proses pengerjaan proyek dipantau guru melalui video dokumentasi pembuatan proyek, siswa diminta merekam secara singkat langkah-langkah pengerjaan, kerjasama tim hingga hasil percobaan mandiri yang mereka lakukan. Setelah siswa selesai mengerjakan proyek secara mandiri, mereka membuat laporan menggunakan aplikasi Canva dalam bentuk poster A3.

Siswa melaporkan proses pembuatan proyek
Siswa melaporkan proses pembuatan proyek

Fase 5 : Menguji Hasil Atau Menilai Proyek

Tahapan selanjutnya adalah setiap kelompok siswa memaparkan hasil percobaannya di depan kelas, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan penguatan kembali kepada guru. 

Pengujian hasil proyek
Pengujian hasil proyek

Fase 6 : Evaluasi Pengalaman

Di akhir kegiatan guru melakukan evaluasi pengalaman siswa selama membuat proyek, mereka memaparkan permasalahan dan solusi selama membuat proyek penghambatan proses browning pada apel. Guru bersama siswa kemudian menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa yang masih ingin bertanya. Kegiatan diakhiri dengan refleksi dan evaluasi menggunakan TIK dengan pendekatan TPACK Google Form dan Kahoot.

Siswa menceritakan pengalaman selama membuat proyek
Siswa menceritakan pengalaman selama membuat proyek

Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek ini adalah siswa, guru, rekan guru yang merekam proses pembelajaran, laboran dan  sekolah. Sumber daya yang dibutuhkan dalam proyek ini adalah ruang kelas beserta segala fasilitasnya seperti jaringan WiFi dan Smartboard, laboratorium, peralatan untuk pembuatan proyek seperti gelas plastik, dispenser air panas, gelas ukur, alat pemotong apel. Sumber daya TIK dengan pendekatan TPACK yang digunakan antara lain LMS (moodle), Google Form, Google Sheets, Google Slides, Canva. Bahan-bahan proyek yang dilakukan antara lain adalah apel segar, perasan air jeruk segar, air gula, air garam dan air panas

Hasil

Berdasarkan hasil analisis data penilaian yang telah dilakukan, ketuntasan belajar ranah kognitif menggunakan metode Project Based Learning (PjBL) sebanyak 16 dari 20 siswa (80%) tuntas KKM dengan rata-rata kelas 82,95. Hal ini berarti indikator keberhasilan yang sudah ditentukan untuk ranah kognitif berhasil tercapai. Ketuntasan ranah psikomotorik 100%. dan ranah afektif siswa minimal B.

Pada akhir kegiatan pembelajaran dengan metode Project-Based Learning (PjBL), dilakukan juga pengumpulan data kuesioner dan 

didapatkan bahwa 90% siswa menganggap pada metode PjBL sumber pembelajaran tidak hanya berasal dari guru, tetapi juga dari hasil eksplorasi literatur yang dilakukan oleh siswa, 90% siswa merasa aktif berdiskusi, berkolaborasi, berkomunikasi dan berfikir secara kritis, 75% merasa ingin tahu lebih banyak dari hal yang sedang dipelajari, 80% siswa merasa tertarik untuk belajar karena menghubungkan hal-hal yang ada di sekitar, 80% siswa merasa terbantu dalam mengkonstruksi pemikiran pengetahuan berkaitan dengan materi laju reaksi.

Melalui kegiatan pembelajaran dengan metode Project-Based Learning (PjBL) menggunakan media pembelajaran yang terintegrasi dengan TIK menggunakan pendekatan TPACK ini, guru menerapkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah secara optimal melalui penggunaan moodle, Google Form, Google Sheets, Google Slides dan Canva untuk menyampaikan LKPD, bahan ajar, sumber literatur, video pembelajaran, evaluasi, refleksi dan kuesioner pembelajaran, penilaian psikomotorik dan afektif dilakukan menggunakan observasi yang tercatat pada Google Sheets.

Dampak

Dampak dari aksi yang saya lakukan adalah setiap siswa berperan aktif dalam proses perancangan, pembuatan hingga memaparkan hasil percobaan. Setiap kelompok menyelesaikan proyek tepat waktu, mulai dari perancangan, pengisian LKPD, melakukan percobaan dan membuat laporan dalam bentuk poster menggunakan aplikasi Canva.  Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan berjalan efektif, semua siswa menjalankan peran masing-masing dalam eksplorasi literatur, diskusi kelompok, merancang proyek, melakukan pembuatan proyek, presentasi hasil proyek dan tanya jawab dan mencari solusi dari permasalahan yang diberikan. Pengamatan akan hal tersebut dilakukan oleh guru melalui observasi aspek psikomotor dan afektif selama melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Guru pada kegiatan ini mengintegrasikan pembelajaran dengan TIK menggunakan pendekatan TPACK dalam bentuk LMS (moodle), Google Form, Google Sheets, Kahoot, Canva dan Video pembelajaran. Kegiatan pembelajaran inovatif PjBL membuka pengalaman baru, pembelajaran baru untuk perbaikan dan motivasi diri untuk mau berubah dan melanjutkan inovasi yang sama untuk kegiatan pembelajaran berikutnya. 

Respon dari Kepala Sekolah adalah beliau mendukung pembelajaran inovatif seperti PJBL diterapkan di sekolah, karena beliau menganggap pembelajaran dengan metode ceramah sudah tidak relevan lagi saat ini, dengan pembelajaran inovatif, guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran, melainkan siswa yang menjadi pusatnya, dengan pembelajaran inovatif siswa dibiasakan untuk memiliki kemampuan memecahkan masalah, membuka pemikiran-pemikiran dan sudut pandang baru menggunakan semua sarana yang ada seperti literatur yang berasal dari berbagai macam sumber yang berbeda. Ide-ide baru dapat muncul dari siswa jika mereka diberi kesempatan untuk berpikir, berkembang, mengeksplorasi, tidak sekedar hanya menerima input ilmu dari hasil ceramah guru.

Refleksi

Pendekatan TPACK yang dilakukan guru:

Aspek Pedagogical Knowledge: guru menggunakan LMS (moodle) untuk membagikan LKPD dan membagi kelompok, guru menggunakan metode presentasi di kelas melalui Google Slides. Guru melakukan penilaian observasi menggunakan Google Sheets. siswa melakukan eksplorasi jurnal penelitian yang relevan melalui internet.

Aspek Content Knowledge: guru memberikan penugasan proyek penghambatan proses browning pada apel kepada setiap kelompok dan menampilkannya dalam bentuk Poster Canva A3. Guru memberikan literatur dalam bentuk video pembelajaran, E-book dan bahan ajar melalui LMS (moodle).

Aspek Technology Knowledge: siswa diminta untuk presentasi melalui laptop yang terhubung dengan layar Smartboard, siswa membuat video pembuatan proyek menggunakan HP dan melaporkannya kepada guru.

Pembelajaran inovatif berbasis proyek ini membuka pemikiran dan memberikan inspirasi kepada guru untuk mau berkembang, belajar sepanjang hidup dan meningkatkan kemampuannya dalam mengajar siswa secara lebih profesional. Melalui kegiatan ini guru juga belajar menggunakan sarana TIK dengan pendekatan TPACK lebih optimal, mendapatkan pengalaman baru mengenai cara-cara merekam kegiatan pembelajaran, sudut pandang kamera, cara merekam audio dengan baik hingga bagaimana mengedit video panjang menjadi video yang jauh lebih pendek. siswa juga memiliki peran yang lebih besar dalam pembelajaran berbasis proyek karena mereka harus berdiskusi, mempresentasikan dan bertanggung jawab atas proyek yang sudah mereka kerjakan, mereka tidak lagi hanya sekedar mencatat setiap penjelasan dari guru seperti metode pembelajaran sebelumnya. Pembelajaran inovatif ini sangat membantu guru untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih profesional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun