Mohon tunggu...
Don Martino
Don Martino Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hiduplah dalam Harapan dan Kasih!

13 November 2024   04:48 Diperbarui: 13 November 2024   07:41 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Renungan Katolik

Berdasarkan Bacaan Liturgi: Dan 12:1-3; Ibr 10:11-14,18; Mrk 13:24-32. 

Minggu, 17 November 2024

Minggu Biasa ke XXXIII

          Bacaan-bacaan liturgi mengajak kita merenungkan tentang akhir zaman, tentang janji keselamatan yang diberikan Tuhan kepada umat-Nya, dan tentang harapan yang seharusnya selalu menjadi sumber kekuatan kita di tengah perjalanan hidup ini. Meskipun ketiga bacaan ini berbicara tentang hal-hal yang akan datang, pesannya tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti kita, melainkan untuk menguatkan iman dan pengharapan kita.

Tuhan Adalah Pembela Kita

          Dalam bacaan pertama dari Kitab Daniel (Dan 12:1-3), kita mendengar bahwa akan datang suatu masa yang penuh kesesakan, masa yang belum pernah terjadi sejak awal adanya bangsa-bangsa hingga masa itu. Namun, dalam kesesakan itu, Tuhan mengutus Mikhael, pembela besar, untuk melindungi umat-Nya. Nama Mikhael sendiri berarti "Siapakah yang seperti Allah?" dan kehadirannya menjadi tanda bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Ia adalah pelindung bagi orang-orang yang setia kepada-Nya.

          Saat ini kita hidup dalam dunia yang penuh ketidakpastian. Kadang-kadang, kita merasa berada di tengah badai masalah dan cobaan yang tampaknya tak kunjung reda. Tetapi pesan dari Kitab Daniel adalah ini: Tuhan selalu hadir bersama kita, Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya, terutama mereka yang tetap setia dalam iman. Meskipun kita menghadapi banyak tantangan, ingatlah bahwa Tuhan adalah pembela kita, Dia adalah perlindungan kita. Maka, marilah kita hidup dalam keyakinan bahwa di tengah segala kesulitan, Tuhan selalu hadir untuk menyelamatkan kita.

Kristus: Kurban yang Sempurna dan Abadi

          Surat kepada orang Ibrani (Ibr 10:11-14,18) mengingatkan kita bahwa Yesus Kristus adalah Imam Besar yang telah mempersembahkan diri-Nya sekali untuk selama-lamanya demi pengampunan dosa kita. Tidak seperti imam-imam lain yang harus mempersembahkan korban berulang kali, Yesus mempersembahkan satu korban yang sempurna, yaitu diri-Nya sendiri, yang menghapuskan dosa kita semua. Melalui kurban-Nya, Ia menjadikan kita sempurna di hadapan Allah.

          Apa artinya ini bagi kita? Artinya adalah bahwa keselamatan kita sudah dijamin oleh Kristus. Kita tidak perlu lagi hidup dalam ketakutan akan dosa yang mengikat kita, karena dengan kasih dan pengorbanan-Nya, Kristus telah membebaskan kita. Ia telah membayar harga yang tidak dapat kita bayar sendiri. Oleh karena itu, marilah kita hidup dalam rasa syukur atas pengorbanan Kristus yang telah membebaskan kita, dan berusaha untuk hidup sesuai dengan panggilan-Nya.

Berjaga-jagalah, Sebab Waktunya Akan Datang

          Yesus melalui Injil Markus (Mrk 13:24-32), memberikan gambaran yang kuat tentang akhir zaman: "Matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak akan bercahaya...". Namun, di tengah gambaran yang mengerikan ini, Yesus memberikan janji yang penuh pengharapan: "Pada waktu itu, Anak Manusia akan datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan."

          Yesus menasihati kita untuk berjaga-jaga karena kita tidak tahu kapan waktunya akan tiba. Tetapi berjaga-jaga di sini bukan berarti hidup dalam ketakutan, melainkan hidup dengan waspada dan setia. Yesus mengundang kita untuk hidup setiap hari dalam terang kasih-Nya, bersiap sedia bukan karena ketakutan akan penghakiman, tetapi karena kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan yang kita kasihi.

          

          Pesan Yesus dalam Injil hari ini adalah ajakan untuk hidup dengan hati yang siap. Hidup dengan kesadaran bahwa hidup kita di dunia ini hanyalah sementara. Kesetiaan kita, kasih kita kepada Tuhan, dan kasih kita kepada sesama adalah persiapan terbaik kita untuk menyambut kedatangan-Nya.

        Jadi, apakah makna dari semua bacaan ini bagi hidup kita hari ini? Yang pertama, marilah kita menaruh kepercayaan kita sepenuhnya pada Tuhan sebagai pembela kita. Kedua, marilah kita hidup dalam rasa syukur atas pengorbanan Kristus yang telah menyelamatkan kita. Dan yang ketiga, marilah kita selalu berjaga-jaga, hidup dalam kasih dan kebenaran, siap sedia menyambut kedatangan Tuhan kapan pun itu terjadi.

Tuhan memberkati kita semua. Amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun