Oleh karena itu, Diarenakan ada begitu banyak martir yang tidak dikenal, mereka tidak dapat memiliki hari raya khusus untuk mereka masing-masing.
Akan tetapi mereka dipandang sebagai saksi iman yang begitu penting, sehingga orang-orang Kristen tidak mau mengabaikan salah satu dari mereka begitu saja.Â
Akibatnya, peringatan tunggal untuk "semua martir" dirayakan setiap musim semi, dengan tidak dipestakan secara unik untuk mereka masing-masing. Banyak gereja Katolik Timur pun memperingati Hari Semua Orang Kudus di musim semi.
Setelah Kekristenan disahkan di seluruh Kekaisaran Romawi pada tahun 313 dan penganiayaan yang kejam dan berdarah berakhir, maka ritus itu menjadi hal yang biasa untuk memperingati para martir di berbagai daerah di sekitar kekaisaran.Â
Kita bahkan dapat melihat peringatan semua orang kudus ini, melalui tulisan St. Efrem yang berasal dari Persia (Iran sekarang, hidup dalam tahun 306-373 Masehi) dan St. Yohanes Krisostomus (Ia berasal dari Atiokhia, hidup pada tahun 347-407).
Praktek penghormatan ini menyebar jauh ke seluruh Mediterania dan sekitarnya. Juga dirayakan di Antiokhia, Roma, Inggris, Salzburg dan berbagai tempat lainnya.Â
Pada awal abad ketujuh, Paus Bonifasius IV mendedikasikan Pantheon Romawi - yang sebelumnya merupakan kuil bagi semua dewa mitologi Romawi - sebagai gereja Kristen Perawan Terberkati dan Semua martir.
Paus Gregorius III juga menahbiskan sebuah kapel di Basilika Santo Petrus untuk semua orang kudus, pada tanggal peringatan 1 November.Â
Roma menetapkan 1 November sebagai tanggal pesta Semua Orang Kudus sejak abad kedelapan, dan di abad kesembilan Paus Gregorius IV memperluas kewajiban itu ke seluruh Gereja Latin.
Para orang kudus adalah sahabat kita, pendoa bagi kita, saudara dan saudari kita di dalam Kristus. Mereka sangat peduli pada kita, dan kehidupan mereka diakui oleh gereja sebagai teladan, sebagai model untuk diikuti.