Mohon tunggu...
Don Martino
Don Martino Mohon Tunggu... Penulis - Hanya seorang hamba

Seorang warga dari Keuskupan Agats Asmat, Papua. Mencoba menginspirasi orang-orang terdekat lewat doa dan tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Bermisi Jika Tidak Ada Cinta!

14 Februari 2020   04:51 Diperbarui: 14 Februari 2020   04:54 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siap bermisi lintas daerah ? (Dok.pri)

Hari ini Gereja Katolik merayakan pesta Santo Sirilius dan Metodius, dua kakak beradik yang dipanggil Tuhan sebagai misionaris untuk menginjili kawasan Eropa Timur, yaitu Moravia, Bohemia dan Bulgaria.

Penginjilan mereka dimulai pada tahun 862, ketika pangeran Moravia memohon pada Paus di Roma agar para misionaris yang pandai berbahasa lokal diutus ke negaranya untuk mewartakan Kabar Gembira Yesus dan Gereja-Nya.

Singkatnya, kedua santo ini pun  menawarkan diri untuk menjadi misionaris disana. Mereka sadar bahwa pengabdian mereka tentu memiliki resiko, yaitu kehilangan bangsa, bahasa serta kebudayaan mereka demi cinta kepada Yesus. Mereka pun menciptakan abjad Slavia, menerjemahkan Kitab Suci dan liturgi Gereja ke dalam bahasa tersebut, dan ajaran mereka diterima dengan baik.  

Pada waktu itu, sebagian orang di  dalam Gereja tidak setuju dengan penggunaan bahasa setempat dalam liturgi Gereja. Kedua bersaudara itu harus menghadapi kritik serta kecaman.

Paus Adrianus II pun menunjukkan rasa kagum serta terima-kasihnya, dan menyetujui cara-cara yang mereka gunakan dalam mewartakan iman dan bahkan mengangkat mereka berdua menjadi uskup.

Sirilus wafat pada tanggal 14 Februari 869. Ia dimakamkan di Gereja St. Klemens di Roma. Adapun Metodius kembali ke bangsa-bangsa Slavia dan wafat pada tanggal 6 April 885. Paus Yohanes Paulus II mengangkat St. Sirilus dan St. Metodius sebagai pelindung Eropa pada tanggal 31 Desember 1980.

Pada hari ini juga Gereja mengenangkan Valentino, Uskup Terni, sebagai pelindung mereka yang saling jatuh cinta. Pestanya kebanyakan dirayakan oleh kaum muda, walaupun seringkali ditentang oleh pihak tertentu atas nama agama.  

Padahal dewasa ini, atmosfir cinta kasih adalah mutlak di tengah dunia yang berkembang pesat dan kurang berakar pada kasih. Jelas kita membutuhkan banyak contoh dari  orang-orang yang mengabdikan diri atas nama Cinta: tema, pasangan, keluarga. Ini bukan cinta biasa, tetapi cinta kepada semesta dan sesama yang bersumber dari cinta akan Allah.

Cinta itu akan menjadi kebohongan jika tanpa pengorbanan. Pengorbanan adalah bagian dari pertobatan, dimana terjadi perubahan motivasi dari cinta biasa dan kembali kepada Tuhan.

Cinta manusia menjadi berisiko jika kita menempatkannya pada level yang  dangkal atau biasa, dan akan berubah menjadi seperti bisnis dalam dirinya sendiri, yang memiliki sedikit atau tidak ada hubungannya dengan kadar iman.

Di sisi lain, kita memahami bahwa Tuhanlah yang menciptakan cinta dan dialah sumber semua kebaikan dan penghiburan! Cinta bukan hanya emosi, antusiasme, godaan, tetapi, lebih dari itu, pertobatan dan keterbukaan terhadap penemuan bahwa Allah menjadikan kita bagian dari cinta tak terbatas yang menciptakan dunia, melestarikannya, dan menebusnya.

Kita berdoa semoga melalui bantuan  orang-orang kudus pada hari ini, atau orang-orang tulus, membantu kita untuk merenungkan bahwa dasar terciptanya perdamaian dunia adalah cinta akan Allah.

Dengan berdasar pada cinta yang utama dan pertama ini, kita bisa belajar tentang bagaimana seharusnya cinta tidak berbatas itu. Cinta yang berani keluar dari rasa nyaman diri, terbuka untuk belajar memahami orang atau budaya baru, dan menunjukkan bahwa ada Sumber Kasih yang begitu besar, yaitu Tuhan sendiri. Selamat merayakan cinta dimanapun setiap detik!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun