"haha..bukan-bukan. Malah belum sarapan pagi" Sahutku
"Itu lho, tadi pagi aku kehujanan, terus kebasahan. Takut aja nanti masuk angin. Makanya tadi aku mampir beli kayu putih dulu terus aku balurin" sambungku lagi.
"Ohhh, kirain kamu sakit perut" Eh! tapi bentar deh. Kita kan mau konsultasi, bukannya si Ibu gak suka sama kayu putih?" jawab Gita mengagetkan
Gita mengingatkan, dosen pembimbingku tidak suka aroma kayu putih tradisional. Bahkan pernah ketika mengajar, beliau menutup hidungnya dengan sapu tangan karena tidak tahan dengan aroma kayu putih yang digunakan salah satu mahasiswa.
"Haha." aku tertawa
"Yee kok malah ketawa. Apanya yang lucu?" ujar Gita heran
"Nih coba kamu cium deh aromaku, ada gak bau kayu putih yang kamu khawatirkan tadi? Gak ada kan?" jawabku.
"Eh iya, kok malah wangi mawar? Katanya kamu tadi balurin kayu putih?" tanyanya
"haha..ya iyalah Git, nih liat yang aku pakai tadi" sambil menunjukan kayu putih aromaterapi yang dibeli tadi.
"Wah, apaan nih? kok baru liat? Tapi wanginya oke sih." ujar Gita.
"Kalau gini sih aku juga mau, haha" sambungnya.