Contoh Penyampaian Pidato Pandangan Umum Fraksi
"Sidang BRICS di DPR disusupi Asing"
Disampaikan pada Simulasi sidang DPR di salah satu media, Jakarta
Tanggal 09 November 2024
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om SwastiAstu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan,
Yang kami hormati:Â
 Ketua DPR RI
 Para Wakil Ketua DPR RI;
 Para Anggota DPR RI;
 Hadirin sekalian yang berbahagia.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga kita dapat hadir dalam sidang simulasi DPR dengan agenda penyampaian pandangan umum Fraksi X.
Izin kami dari Fraksi X akan menyampaikan pandangan umum mengenai tema sidang ini yang sangat menarik untuk kita diskusikan bersama guna mencari jalan keluar maupun hasil rapat yang dapat berguna dalam rangka memberikan pedoman atau rekomendasi agar pemerintah dapat mengambil langkah - langkah strategis dan terukur dalam menjalankan tugas dan wewenangnya sebagaimana tercantum dalam Undang - Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI 1945).
Mengutip pendapat Presiden Pertama RI Soekarno atau bisa selanjutnya kita sebut bung karno pernah menyampaikan kata - kata mutiaranya yang berbunyi : ".Sesuatu pertahanan nasional hanyalah benar-benar kuat jikalau berdiri di atas karakteristik daripada bangsa sendiri, Tanah Air sendiri. Dan pengetahuan mengenai bangsa sendiri, Tanah Air sendiri, itulah yang dinamakan geopolitik." (Pidato Bung Karno disampaikan pada acara peresmian dan pembukaan Kursus Reguler Angkatan (KRA) I Lemhannas pada 20 Mei 1965)
Sidang Dewan Yang Terhormat
Di era globalisasi yang terus berkembang, perubahan dinamika perekonomian dunia menjadi aspek penting yang harus diperhatikan setiap negara. Salah satu perkembangan terkini yang menarik perhatian adalah rencana peluncuran mata uang baru oleh negara-negara BRICS sebagai alternatif dari dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional. Langkah ini dipandang sebagai upaya anggota BRICS untuk memperkuat posisinya dalam perekonomian global dan mengurangi ketergantungan terhadap mata uang resmi dunia saat ini.
Indonesia, sebagai negara dengan perekonomian yang berkembang pesat dan hubungan dagang yang kuat dengan negara-negara BRICS, sangat dipengaruhi oleh perkembangan tersebut. Implikasi dari langkah-langkah tersebut bagi Indonesia, baik secara tidak langsung menjadi perhatian utama dalam konteks kebijakan ekonomi dan perdagangan luar negeri. Hal ini mempengaruhi geopolitik kita dalam kancah kebijakan politik kita yang bebas dan aktif.
Oleh karena itu, Menghadapi dinamika ini, penting untuk mengkaji dampak yang mungkin terjadi terhadap Indonesia. Oleh karena itu, bab ini akan mengeksplorasi secara rinci implikasi mata uang baru BRICS bagi Indonesia. Kami akan menganalisis berbagai aspek, termasuk perubahan struktur perdagangan dan keuangan global serta hal - hal lain akan kami sampaikan seperti stabilitas perekonomian, geopolitik serta peluang dan tantangan yang mungkin dihadapi Indonesia dalam menghadapi perkembangan tersebut.
Sidang Dewan Yang Terhormat
Kami paham bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia dalam kancah ekonomi global dan memperluas jejaring kerja sama dengan negara-negara berkembang. Dalam pandangan kami, niat pemerintah ini tentu beralasan dan memiliki tujuan baik bagi kepentingan nasional kita.
Namun, Bapak/Ibu yang terhormat, Fraksi X melihat bahwa keputusan sebesar ini harus didasari oleh pertimbangan yang mendalam dan analisis risiko yang komprehensif. Dalam diskusi internal dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, kami menemukan beberapa alasan mengapa rencana ini sebaiknya dipertimbangkan kembali secara saksama.
Pertama, kita perlu mempertimbangkan stabilitas ekonomi negara-negara anggota BRICS yang saat ini cukup terpengaruh oleh dinamika global. BRICS mencakup negara-negara seperti Rusia dan Tiongkok yang perekonomiannya, meskipun besar, mengalami fluktuasi akibat pengaruh sanksi internasional dan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Fluktuasi ini mengakibatkan ketidakpastian yang berdampak tidak hanya bagi ekonomi mereka, tetapi juga bagi stabilitas ekonomi negara-negara yang terlibat dalam kerja sama dengan mereka. Sebagai negara dengan perekonomian yang sedang berkembang, Indonesia perlu berhati-hati dalam menentukan sejauh mana ketergantungan kita pada mitra ekonomi yang memiliki resiko fluktuasi ini.
Kedua, kami mencermati adanya risiko terhadap investasi asing non-BRICS yang sudah lama menanamkan modal di Indonesia. Negara-negara seperti Amerika Serikat dan Jepang, yang bukan bagian dari BRICS, memandang Indonesia sebagai mitra strategis. Kami menerima laporan bahwa ada kekhawatiran dari pihak-pihak ini terhadap perubahan orientasi ekonomi Indonesia jika kita memutuskan bergabung dengan BRICS. Apabila kekhawatiran ini berkembang, potensi penarikan investasi dari mereka bisa menjadi ancaman bagi kestabilan investasi domestik kita, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kondisi perekonomian nasional kita secara keseluruhan.
Ketiga, kami meyakini bahwa Indonesia harus memiliki ruang yang lebih fleksibel dalam membangun jejaring ekonomi global yang tidak hanya bergantung pada satu poros tertentu. Dengan BRICS yang semakin dominan di bawah pengaruh Tiongkok, terdapat potensi bahwa Indonesia akan terikat pada satu kutub ekonomi yang dapat membatasi peluang kerja sama di luar lingkup BRICS. Dalam perspektif politik global, Indonesia perlu terus mempertahankan kemandirian dalam menentukan arah kebijakan ekonomi yang inklusif dan tidak terlalu condong pada satu kutub tertentu. Fraksi X berpendapat bahwa dengan menjaga kemandirian ini, Indonesia akan memiliki lebih banyak ruang dalam bernegosiasi dengan negara-negara besar lainnya untuk mencapai hasil yang optimal bagi kepentingan rakyat.
Dengan demikian, Fraksi X menyarankan agar Indonesia tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan terkait aksesi ke BRICS. Kami memahami pentingnya kerja sama internasional, namun kami juga mengingatkan bahwa setiap langkah yang kita ambil harus mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi stabilitas dan kemandirian ekonomi kita.
Oleh karena itu, kami meminta dengan segala hormat agar pemerintah mempertimbangkan opsi untuk menunda keputusan aksesi ini. Tunda keputusan ini hingga kondisi ekonomi global, khususnya di antara negara-negara anggota BRICS, lebih stabil dan memungkinkan Indonesia bergabung dalam situasi yang lebih menguntungkan.
Demikian pandangan kami, semoga kita senantiasa mengutamakan kepentingan nasional dalam setiap keputusan besar seperti ini. Terima kasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Jakarta, 11 November 2023
Atas Nama Fraksi X
TTD.
Martin Maurer Marpaung, SH
(Ketua Fraksi Dengan nomor Anggota DPR A-1)
*Disclaimer: semua nama dan fraksi hanya fiksi, tujuan penulisan pidato ini hanya untuk kepentingan akademis dan latihan Publik Speaking
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H