Â
Ironis Tim Sekelas Persipura Kesulitan Sponsor
Persipura Jayapura, menyongsong liga I tahun 2018 dengan ketidakpastian soal sponsor. Hingga saat ini klub mutiara hitam tersebut belum menemukan satu pun sponsor untuk mengarungi ketatnya persaingan kompotisi Go-Jek Traveloka tahun 2018.Â
Ironis, kalau tim terbaik di Indonesia dengan nama besar di Asia Tenggara seperti Persipura seakan kesulitan mendapatkan sponsor. Orang awam tentang bola pun bisa bertanya, "ada apa sebenarnya?"; padahal secara umum harusnya Persipura dengan 4 bintang dan sejumlah prestasi mestinya didatangi pihak sponsor.
Dua sponsor utama, yakni Bank Papua dan PT Freeport kini belum memberi kepastian untuk mendukung tim kebanggaan masyarakat Papua itu. Dilansir dariJubi.Com, salaha satu portal berita online di tanah Papua itu mengatakan, Freepot hingga kini belum memberi jawaban pasti. Sedangkan kompas, edisi (18/12/2017) sedikit memberi harapan dengan menulis Freepot dan Bank Papua beri sinyal baik jadi sponsor Persipura. Namun faktanya hingga kini, Jumat (29/12/2017); dari penelusuran penulis viaakun instagram resmi club, official, grup whatsaap supporter Persipura maupun face book sama sekali belum ada tanda-tanda kepastian untuk mendukung juara ISL 4 kali itu. Â Â
Saya coba memahami kemungkinan lain dari kisruh pemerintah pusat dengan PT Freepot yang akhirnya diterbitkan PP No. 1/ 2017 sehingga situasi tertentu membuat ekspor mineral mentah menjadi sulit. Ataukah memang perusahan tersebut tidak berniat membantu lagi karena tidak menguntungkan bagi mereka?.
Jika kemungkinan yang kedua maka ini adalah pelajaran bagi manajemen untuk "melihat" sepak bola bukan saja sebagai sebuah kebanggaan atau harga diri orang Papua semata melainkan sebuah bisnis. Dengan demikian manajemen Persipura bisa bergerak cepat untuk menggaet sponsor lain, seperti telkomsel, atau pun semen bosowa. Tahun 2017 lalu, estimasi biaya yang dibutuhkan sekitar  Rp 30 hingga Rp 35 miliar dari PTFI.Â
Mau peroleh uang sebanyak itu darimana", kalau terlalu banyak protokoler semantara waktu terus berjalan. Ini sejatinya adalah masalah bersama, supporter, pemerintah daerah, maupun pihak sponsor. Itu pun kalau manajemen Persipura mau terbuka dan bersinergi dengan elemen Persipura yang lain. Â
Â
Kesetiaan dan Kepastian Dipertanyakan
Di tengah ketidakjelasan sponsor terhadap tim persipura Jayapura, pemain keturunan Ambon, Ricardo Salampesy menujukan kesetiaan dan loyalitas yang patut dicontoh oleh pemain muda Persipura. Bahkan pemain sekelas Yoo Jae-hoon dan Addison Alves pun memiliki komitmen yang sama. Hal ini pun berlaku bagi pemain muda asal kota daeng, Makasar, M. Tahir, mantan pemain Persipura junior tersebut mengatakan, ingin tetap bersama PERSIPURA meski dalam situasi sulit.
"Saya loyal dengan Persipura, saya tidak mau pergi dengan tawaran uang kontrak yang besar. Saya punya hati untuk tim ini tidak mau pindah ke mana - mana. Inikan tim yang saya cintai dari kecil. Saya memang bukan anak asli Jayapura tetapi orang tua saya menghabiskan hidupnya di Kota Jayapura . Sehinga secara pribadi saya punya hati untuk mengabdi di Papua" ujarnya via Galeri Persipura.
Hal berbeda ditunjukan oleh pemain asli Papua seperti, Lukas Pahabol, Osvaldo Hay, Nelson Alom, Ruben Sanady, Rony Beropray. Mereka memilih meninggalkan PERSIPURA dan pergi ke klub lain.
Harus kita akui bahwa pemain-pemain ini pun telah memberikan kontribusi yang luar biasa untuk tanah kelahirannya melalui klub kebanggaan masyarakat Papua itu. Namun jika berpendapat, masalah sponsor jika cepat diselesaikan oleh manajemen persipura, maka menurut hemat saya pemain-pemain ini tidak akan pergi dari Persipura. Hal ini terlihat dari status di sosial media dari para pemain tersebut yang menganggap persipura bukan saja sebuah klub sepak bola, melainkan telah menjadi rumah bagi mereka. Lihat instagram Alom di sini.
Jadi keputusan pemain-pemain tersebut pergi hemat saya adalah andil dari manajemen persipura; yang hingga kini belum menunjukan perkembangan sama sekali soal sponsor, sedangkan klub-klub yang lain telah melakukan sejumlah persiapan yang cukup matang.
Dilansir dari Super Skor, Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tommy Mano mengatakan pemain persipura saat ini tidak seperti era Boas Salosa, dan kawan-kawan, maupun zaman Eduard Ivakdalam. Legenda Persipura, "dalam situasi sesulit apapun mereka tetap setia bersama persipura.
- Joseph Sudiro Selama tidak menyalahi kontrak, tidak ada alasan atau ukuran tepat buat mengukur loyalitas kaka...Pemain Sepakbola itu profesi, dan mereka juga butuh kepastian finansial......Lihat Lainnya
- Hendriek Buiney Mereka pnya hak untuk bermain di club mana sj, selama tdk menyalahi aturan kontrak,dan Papua pnya talenta sepak bola yg tdk pernah habis, jd tinggal bagaimana menejemen milirik talante mudah tersebut.
- Napirem Andrew Jr. Kaka minta maaf skali, dengan tidak mengurangi rasa hormat buat kaka..Mungkin kata-kata diatas sangat tidak bijak untuk di ungkapkan, karena pemain bola adalah profesi dan mengingat ada keluarga kecil mereka yang butuh makan, kitong tra bisa pukul rata seperti itu, bagaimana kitong mau maju kalo semua saling baku kasih jatuh.. Selamat Natal kaka dorang semua, Tuhan jaga berkati selalu
- Aci Waimuri Kaka...buat status...berasal dari sumber yg bisa dipercaya.. Siapa2 yg mengajak atau mempengaruhi utk tinggalkan Persipura. Dari pihak manajemen dengan jelas menyatakan 80 % pemain di pertahankan.. Tapi krn tidak sabar sedikit jd... Dong pergi. Ya itu keputusan mereka...yg harus diingat dari persipura nama terkenal.. Tapi tdk apa. Persipura akan tetap Persipura. Semoga sukses di Tim yang Baru.. Utk pemain yg sdh pergi..
- Aci Waimuri Itu betul..kalau pemain profesional minta izin utk pindah klub..dgn baik. Supaya surat2nya di urus baik2 utk pindah klub dan putus kontrak. Jgn diam2 baku ajak trus pergi.. Itu tdak bagus... Trus...klau manajemen tdk tanda tangan kontrak... Pemutusan...baru mau main di klub mana... Jd semua perlu proses.. Nanti lebih jelas dgr langsung penjelasan dari Ketum di acara Celebration Christmas Persipura Mania di Mal jayapura tgl. 30 des.
-
Galeri Persipura
Penutup
Dikritik itu wajar, jika jadi pejabat publik, koreksi diri itu penting agar semakin bijak dalam bertindak. Selamat natal ya...,
Tidak ada satu pun anak Papua yang tidak memiliki keinginan untuk berseragam Persipura. Jika ada yang sudah menjadi bagian dari klub tersebut kemudian pergi, manajemen Persipura pun perlu koreksi diri. Akhirnya dengan harap-harap cemas, semoga Persipura tidak turun kasta ke liga II karena lambatnya manajemen dalam mencari sponsor. Salam, Mutiara Hitam.
Baca Juga:
Rapor Akhir Liga I Go-Jek Traveloka 2017, Tim Unggulan Tumbang "Underdog" Berjaya
Rezaldi Hehanusa, Pemain Muda Terbaik Liga I Tahun 2017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI