Keberadaan pabrik atau perusahaan di DKI Jakarta dan Kota Bekasi menggerakkan ekonomi daerah. Produk-produk yang dihasilkan mendukung kehidupan yang modern, memberikan kenyamanan hidup dan mensejahterakan masyarakat. Teknologi mutakhir dimanfaatkan untuk menciptakan produk yang berguna dalam jumlah massal yang sebelumnya tidak dapat diwujudkan.Â
Keinginan manusia selalu ingin "lebih" dan selalu "ingin lebih" lagi memiliki sisi gelap. Sikap tersebut malah dapat merusak alam. Penduduk kota, pemilik modal dan pemerintah perlu menyeimbangkan ihwal tersebut terhadap pelestarian lingkungan. Kita terus ingin lebih modern, ingin lebih nyaman lagi, tapi jika hidup modern atau hidup nyaman di dalam lingkungan dengan kualitas udara dan air yang buruk lalu apa manfaatnya. Kita sendiri yang akan rugi. Kualitas udara yang buruk merupakan silent killer dan seharusnya mampu membangunkan kesadaran penduduk kota.
Para pemilik modal dan kreator produk industri terus melakukan inovasi pada produknya agar lebih unggul. Prinsip itu akan terus merupakan sawala yang panjang dengan penggiat pelestarian lingkungan. Sudut pandang para pihak perlu diperluas agar tidak hanya fokus pada kreasi produk unggul untuk manusia namun juga peduli terhadap kualitas air dan udara.
Ilmu pengetahuan harus dimanfaatkan secara seimbang. Ilmu pengetahuan tidak hanya didorong untuk menciptakan produk unggul, namun harus juga dimanfaakan menciptakan produk yang dihasilkan dengan proses yang ramah lingkungan dan minim limbah. Perkembangan teknologi perlu juga dimanfaatkan juga melestarikan lingkungan tidak hanya untuk membangun kehidupan yang modern. Banyak orang yang mendambakan hidup yang modern, nyaman dengan berbagai peralatan mutakhir. Tapi lebih "memuaskan" lagi hidup modern dengan kualitas udara dan air yang layak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H