Pandemi Covid-19 telah membawa dampak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah dunia pendidikan di perguruan tinggi. Selama ini, sistem pembelajaran menggunakan sistem konvensional atau tatap muka di kelas dengan berbagai kenyamanannya telah berubah menjadi pembelajaran secara online tanpa tatap muka di kelas. Perubahan ini menuntut bagaimana tenaga pendidik harus beradaptasi dan menyesuaikan berbagai aktivitas pembelajaran dengan menggunakan berbagai platform pembelajaran secara online.Â
Penyelenggaraan proses pembimbingan skripsi pun sekarang pun menjadi lebih mudah. Pada saat sebelum pandemi, proses konsultasi antara mahasiswa dengan dosen dilakukan secara tatap muka sehingga mahasiswa yang penelitian di luar kota harus bertemu langsung dengan dosennya untuk melakukan proses pembimbingan skripsi. Proses pembimbingan skripsi sekarang menjadi lebih mudah. Jika mahasiswa melakukan penelitian di luar kota, maka proses pembimbingan bisa dilakukan secara daring. Hal tersebut tentu membuat para mahasiswa senang karena mereka bisa menghemat waktu dan biaya perjalanan tanpa perlu harus datang ke kampus menemui dosennya. Mereka bisa fokus menyelesaikan pengambilan data sambil melakukan proses pembimbingan  skripsi secara online. Namun demikian, pembimbingan secara tatap muka tetap perlu dilakukan untuk menyempurnakan hasil laporan skripsi mahasiswa yang nantinya akan didaftarkan ke ujian komprehensif.
Ujian komprehensif adalah waktu yang sangat menegangkan bagi mahasiswa termasuk saya juga saat masih menjadi mahasiswa hehehe... Namun, semuanya itu akan terbayar lunas dengan penuh kegembiraaan ketika kita sudah mengikuti proses yudisium. Yudisium adalah bagian dari proses akademik terkait penetapan nilai kelulusan dari seluruh proses pendidikan/akademik yang dilakukan oleh seorang mahasiswa dari awal mahasiswa baru sampai ujian komprehensif. Pada saat yudisium, mahasiswa akan menerima transkrip nilai akademik mereka dan mereka akan tahu apakah mereka lulus atau tidak dalam menempuh studi mereka yang ditetapkan oleh pejabat berwenang dikampus
Saya tidak pernah bercita-cita menjadi seorang dosen, tapi takdir lah yang sudah membawa saya untuk menjalani semua aktivitas yang ada. Salah satu kebanggaan dosen adalah ketika bisa membantu para mahasiswa bimbingan dalam menyelesaikan laporan skripsinya. Senyum bahagia mereka membuat kebahagiaan tersendiri. Sebagai dosen pembimbing, tidak luput dari kesalahan dan kekhilafaan selama proses pembimbingan. Turut senang dan bangga bisa mengantarkan para srikandi-srikandi ini meraih mimpi-mimpinya sampai tahapan yudisium.Â
Novia Putri Wardani : "Pelaksanaan Prinsip-Prinsip Community Base Tourism (SBT) Dalam Pengembangan Desa Wisata Boonpring (Studi Pada Desa Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang)
Audrey Kariza : "Efektivitas Penilaian Kinerja Aparatur Sipil Negara (Studi Pada Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Depok)Â
Danti Muliasari Wahono : "Tata Kelola Sampah Perkotaan dalam Perspektif Eniromental Governance ((Studi Pada Kota Malang)
Amalia Shaqina :"Efektivitas Inovasi Pelayanan Kesehatan Melalui Program Sistem Gawat Darurat Bojonegoro (SIAGA BRO) (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro)
Himamy Absaulfi : "Hubungan Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pengguna Transportasi Publik KRL Jakarta Kota - Bogor)
Sukses selalu buat kalian semua..Semoga mimpi-mimpi kalian tercapai semua.. aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H