Mohon tunggu...
Martina Purna Nisa
Martina Purna Nisa Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Waktu tidak menunggu untuk kita menyumbang karya. Now or Never!

Menyukai banyak hal, kadang meledak-ledak dan tak tertebak.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Asam Asam Tulangan, Si Segar dari Banjar

13 Februari 2021   21:02 Diperbarui: 13 Februari 2021   21:14 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Pribadi

Konon menulis dengan topik apapun tidak menjadi masalah selama si penulis mampu menyajikannya dengan apik. Setelah bergerilya melihat beragamnya tulisan di kompasiana, bahkan menulis tentang makanan pun menjadi istimewa. 

Saya semakin tertantang, mampukah saya menyuguhkan tulisan yang lezat selezat citarasa Asam Asam Tulangan yang akan saya kupas tuntas kali ini. Jika berhasil alhamdulillah, jika masih kurang nendang ya besok besok saya tambahkan "bumbu" nya. Hehe.

Jujur saja saya tidak tau persis dari mana kuliner ini berasal. Jika sebagian literatur menyebutkan asam asam tulangan khas Banjar, sebaliknya selama saya di Kalimantan Selatan sangat jarang menemui masakan ini dalam menu masakan warung atau restoran. 

Mungkin saya yang sedikit kudet ya tapi yang jelas menu ini tidak se populer Soto Banjar. Tidak penting darimana sajian ini berasal, yang jelas menu ini patut dicoba dan dijamin siapapun bisa memasak-nya. 

Tidak perlu blender atau ulekan, tidak pakai santan dan sangat praktis untuk diolah. Bahannya juga mudah. Nah sebelum saya uraikan step by step cara memasaknya saya ceritakan sedikit kisah di balik rasa "asam" menu ini.

Seperti biasa untuk mengolah sesuatu, yang paling penting adalah rencana/konsep. Jadi saat memunculkan menu ini saya sudah memasukkan buah blimbing wuluh sebagai pemantik rasa asam yang dominan dan segar untuk dipadukan dengan iga sapi yang empuk. Sayangnya saat mengumpulkan bahan, sang blimbing ini tidak tersedia di warung sayur langganan saya.

Tak patah semangat saya singgahi warung-warung lain, tak lupa juga tolah toleh kiri kanan siapa tau ada paman/bibi sayur yang lewat atau lagi nangkring di perkomplekan. 

Satu, dua, tiga....semua nihil. Ternyata blimbing wuluh memang lagi langka. Mau tidak mau saya harus mulai menerima realita dan bersiap dengan alternatif lain seperti asam jawa, jeruk nipis, dan yang paling ekstrem adalah cuka. hehe. 

Tepat di saat alternatif lain itu muncul, di ikhtiar paling akhir saat saya menghampiri bibi sayur terakhir, dengan suara lemah saya bertanya " Blimbing wuluh ada bi?" Ya, tepat seperti dugaan si bibi menggeleng "kadada blimbing wuluhnya (tidak ada blimbing wuluh)". Namun seorang ibu paruh baya yang lagi berbelanja sayur disana tiba-tiba menengahi. 

"Pian perlu blimbing wuluh kah? Ayo ikut ibu. Ada banyak di belakang rumah... " Ucapnya ramah. Masya Allah. Zaman now ternyata masih aja ada yang begitu ya padahal saya tidak mengenal ibu itu. Mata saya langsung berbinar-binar. Dan selanjutnya mengikuti alur yang sudah Allah persiapkan. Seplastik wuluh akhirnya saya dapatkan dari si ibu yang tak dikenal. Wal hasil, semakin semangatlah saya memasak asam-asam tulangan ini. 

Yuk lanjut ke resepnya. Sebelum menyiapkan bumbu, bersihkan iga dan masak di presto dengan air sekitar 600 ml / secukupnya. Matikan api setelah 25 menit dari presto mendesis. Sementara menunggu tulangan empuk, siapkan bumbunya ya. 

dok. pribadi
dok. pribadi
Nah bisa dilihat di gambar ya. Bumbu nya sangat simpel. Bawang merah dan bawang putih diiris iris, cabe merah dan hijau diiris serong, daun jeruk, tomat belah empat, lengkuas dan blimbing wuluh diiris iris tipis. Semua nya cukup dikira kira saja ya. Disesuaikan dengan kaldu nya. Kalau lebih banyak maka bumbunya bisa ditambah.  

Lanjut semua bahan bumbu ini ditumis sampai wangi. Dan....cemplungkan ke dalam tulangan yang sudah empuk di panci presto sebelah. Aduk aduk, taburkan garam untuk rasa yang tak terlupakan, padankan dengan royco rasa daging untuk rasa yang gurih dan menggigit, jika suka masukkan gula agar ada rasa manis yang balance. 

Matikan api jika dirasa semua rasa sudah membaur menjadi satu. Boleh dimasukkan sayuran juga ya seperti kacang panjang, wortel, kentand dll (opsional). 

Oh ya, jangan lupa blimbing wuluh yang didapat dengan penuh rasa syukur, berhasil mencipta rasa asam yang aduhai segar rupawan. Persis seperti yang dibayangkan di alam ide yang membuat saliva hampir menitik. Di alam ide saja sudah menggiurkan apalagi di alam nyata. Hehe. 

Dan terakhir tes rasa. Taraa selamat Anda berhasil mewujudkan satu konsep ke dalam realita. Tepuk tangan untuk sajian asam-asam tulangan yang tidak saja mencipta karya masakan tapi juga karya tulisan :) Giliran saya sudah, selanjutnya giliran Anda. Selamat mencoba.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun