Kami Papua,
Diam kami dianggap lemah
Warna kulit kami jadi bahan candaan
"Kan orang Papua kulitnya hitam semua"
"Lantas mengapa ? Apakah warna kulit kami sepenting itu untuk dijadikan tolak ukur ?"
Rambut kami dipandang aneh dan dianggap beda oleh mereka
Sungguh, para manusia tak berperasaanÂ
Dialek kami di anggap bentakan
"Sst, lembutlah sedikit"Â
Ucap mereka yang mendengar
Keringat kami dianggap sebagai bahan olokkanÂ
Tanpa perasaan mereka menutup hidung sambil berkata "ugh, baunya"
Rupa kami dianggap aneh
Dengan lantang mereka tertawa sembari menunjuk kearah kami dan berkata dengan penuh ejekan "hahaha, lihatlah, ada orang aneh disana"
Kami Papua
Terkadang menjadi orang asing di negeri sendiri
Kami Papua
Toleransi, kami junjung tinggi di tanah kami, sungguhÂ
Agama, suku, warna kulit, lurus keriting rambut tetap satu bagi kami
Kami Papua
Manusia yang selalu disalah sangkai
Kami Papua
Korban diskriminasi dan rasisme yang tak berkesudahanÂ
Salam, anak Papua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H