Mata ku terjaga enggan terlelap
Senyapnya malam pun tak mampuÂ
Riuhnya isi kepalaku yang penuh
Ungkapan- ungkapan, rancangan yang bercabang
Mereka memberontak ingin segera diungkapkan
Namun seperti sebelumnya
Terdiam dalam lara
Membiarkan pengkhianatan menggerogoti nyawa
Berteman tangis dan aduan kepada Tuhan sebagai penopang
sakit hingga mati rasa dalam keterdiamanku sendiriÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!