Mata ku terjaga enggan terlelap
Senyapnya malam pun tak mampuÂ
Riuhnya isi kepalaku yang penuh
Ungkapan- ungkapan, rancangan yang bercabang
Mereka memberontak ingin segera diungkapkan
Namun seperti sebelumnya
Terdiam dalam lara
Membiarkan pengkhianatan menggerogoti nyawa
Berteman tangis dan aduan kepada Tuhan sebagai penopang
sakit hingga mati rasa dalam keterdiamanku sendiriÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!