Mohon tunggu...
Martina Lindri Suarlembit
Martina Lindri Suarlembit Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Menulis Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Pertama

3 Juli 2023   09:35 Diperbarui: 3 Juli 2023   09:40 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam-diam dia suka...

Diam-diam dia sayang...

Diam-diam dia cintai...

Diam-diam dia tangisi...

Pekik wajahnya...

Anglek senyumnya...

Tegap tubuhnya...

Hangat penuh kasih peluknya....

Aku kagumi dirinya, begitu. Sungguh

Kasihnya setulus purnama mencintai malam

Cintanya seluas bentangan samudera

Pengorbanannya sedalam lautan

Ayah...

Tanpa kata kau selalu menyukaiku

Tanpa kata kau selalu menyayangiku

Tanpa kata kau selalu mencintaiku 

Tanpa kata kau selalu menangisi ku

Terimakasih cinta

Terimakasih banyak 

Ayah, sang cinta pertama 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun